Sukses

Mencicipi Martabak Pecenongan 78, Kuliner Legendaris yang Patut Dicoba

Martabak adalah menu makanan yang banyak disukai oleh masyarakat Indonesia. Salah satu kedai martabak populer dan legendaris di Indonesia adalah Martabak Pecenongan 78.

Liputan6.com, Bandung - Indonesia tidak hanya dikenal sebagai salah satu negara yang mempunyai keberagaman budaya dan kekayaan alam tetapi juga dikenal sebagai surga kuliner di Asia Tenggara. Pasalnya, beberapa daerah di Indonesia mempunyai banyak menu makanan ikonik yang khas.

Salah satu menu makanan yang paling populer dan menjadi favorit banyak orang adalah martabak. Martabak dikenal sebagai makanan yang mempunyai varian rasa manis dan gurih yang menggugah selera.

Tekstur dan bentuk martabak mirip seperti pancake namun dibuat dengan tebal dan diisi dengan berbagai bahan makanan yang bervariasi. Martabak identik dengan dua rasa utama yaitu rasa manis dan asin.

Martabak manis biasanya mempunyai isian campuran cokelat, keju, kacang, dan susu kental manis. Biasanya ada beberapa topping yang disesuaikan dengan selera para pembeli sebagai menu camilan atau hidangan penutup.

Kemudian martabak asin identik dengan martabak telur yang mempunyai isian telur, daging cincang, bawang, dan rempah-rempah. Martabak telur dikenal sebagai sajian makanan yang gurih dan kaya akan cita rasa sebagai hidangan utama atau cemilan.

Di Indonesia sendiri salah satu tempat martabak paling populer dan legendaris adalah Martabak Pecenongan 78. Tempat martabak ini sudah ada sejak 1960 dan memiliki banyak cabang di kota-kota Indonesia.

Melansir dari Instagram resminya Martabak Pecenongan 78 sudah memiliki banyak cabang di berbagai daerah Indonesia seperti Jabodetabek, Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Bali, Aceh, hingga Papua.

2 dari 3 halaman

Sejarah Martabak Pecenongan 78

Berdasarkan informasi dari beberapa sumber Martabak Pecenongan 78 menjadi tempat martabak yang legendaris dan sukses di Indonesia. Usaha ini sudah mempunyai ratusan cabang di berbagai daerah di Indonesia.

Martabak Pecenongan 78 merupakan usaha yang dirintis oleh seseorang bernama Agustinus Sugiarjo. Diketahui usahanya telah berdiri sejak 1960 dan sempat melalui banyak sekali cobaan dalam berbisnis.

Agustinus menceritakan bagaimana perjalanan bisnisnya yang tidak mudah terutama menjadi salah satu pelopor kedai martabak di Pecenongan Raya, Jakarta Pusat. Bahkan di tahun 1973 Martabak 65A-Bandung Asli Pecenongan pernah hampir gulung tikar.

“Pas dibangun masih sepi dan sudah mau hampir tutup, selama 6 bulan pertama kita bertahan,” kata Agus.

Ia juga mengungkapkan ada sekitar enam bulan kedainya berusaha untuk tetap bertahan dan jika di awal tidak kuat dengan modal bisa dipastikan kedai martabaknya sudah pasti bubar. Namun dengan doa dan usaha Agustinus terus mencoba agar kedainya bisa sukses.

3 dari 3 halaman

Menu Martabak Keju Jadi Daya Tarik

Dahulu ketika merintis bisnis kedai martabaknya Agustinus membanderol satu loyang dengan harga Rp 2 ribu dengan menu kacang cokelat. Karena kedainya yang sepi ia pun menghadirkan menu baru yaitu varian Martabak Keju.

Sejak kehadiran menu Martabak Keju kedai miliknya mulai ramai dikunjungi oleh banyak orang sampai saat ini. Kini Martabak Pecenongan 78 telah menyajikan berbagai macam rasa mulai dari rasa klasik, rasa ovomaltine, cadbury, green tea, dan lain-lain.

Martabak Pecenongan 78 juga tidak hanya menyajikan menu makanan manis tetapi juga menu martabak telur dengan isian ayam atau daging sapi. Kedai martabak ini tidak hanya dikenal dengan varian isinya yang beragam tetapi juga memberikan topping yang banyak.

Mengutip dari salah satu kedainya di layanan pesan antar aplikasi online menu makanan di Martabak Pecenongan 78 dibanderol mulai dari Rp30 ribu untuk menu Martabak Tipker dan Rp85 ribu hingga Rp260 ribu untuk martabak manis atau telur.

Harga tersebut bisa berbeda-beda tergantung outlet dan jenis martabak dan toping martabak yang dipilih.