Liputan6.com, Sukabumi - Sebuah tebing setinggi 15 meter di Kampung Cipangulaan, Desa Kompa, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi longsor dan menutup Jalan Nasional III Sukabumi-Bogor tepatnya di dekat Museum Palagan.Â
Material longsor selebar 5 meter dengan ketinggian tanah setinggi 2 meter membuat lalu lintas lumpuh total pada Senin, (1/4/2024) sejak pukul 18.45 WIB.Â
Baca Juga
Kepala pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena menuturkan, kejadian tebing longsor ini menutup seluruh bagian jalan hingga kendaraan dari dua arah tak dapat melintas.Â
Advertisement
"Memang sejak sore hujan deras menerpa seluruh wilayah Kabupaten Sukabumi namun paling parah ya disini, di Bojong Kokosan. Alhamdullilah saat kejadian tak ada yang melintas," kata Deden.Â
Deden menjelaskan, material longsor berupa tanah dan batang pohon setinggi 2 meter dengan panjang dan lebar material sekitar 5 meter itu menutup jalan. Beberapa relawan dan petugas BPBD Kabupaten Sukabumi melakukan penanganan dengan menggunakan gergaji mesin untuk memotong batang-batang kayu besar.Â
Dia mengungkapkan, sudah hampir selama 2 jam setengah lalu lintas terputus dan tak bisa melintas dari dua arah baik dari arah Sukabumi ataupun dari arah Bogor.Â
"Kita sudah penanganan 2 jam namun tebalmya material longsoran tidak bisa dibersihkan secara manual," ungkapnya.Â
Â
Â
Satu Unit Alat Berat dan Mobil Pemadam Kebakaran Dikerahkan
Satu unit alat berat milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) diterjunkan untuk membersihkan material longsoran. Satu unit alat berat datang ke lokasi longsor sekitar pukul 21.00 WIB.Â
Pantauan di lokasi, alat berat mengalami kesulitan untuk membersihkan longsoran karena material cukup tebal dan panjang. Tanah yang licin membuat alat berat kesulitan membersihkan material longsoran.Â
"Satu unit alat berat sudah kita terjunkan untuk membersihkan longsoran," kata Deden.Â
Tak hanya satu unit mobil pemadam kebakaran pun diterjunkan untuk membantu evakuasi material longsoran dengan cara menyemprotkan air agar memudahkan alat berat untuk beroperasi.Â
"Fokus kita saat ini adalah membuka akses jalan agar lalu lintas kembali terbuka," jelas dia.
Â
Advertisement