Liputan6.com, Yogyakarta - Hari raya Idulfitri akan segera tiba. Menyambut hari kemenangan, ada beberapa amalan utama Rasulullah yang bisa dilaksanakan.
Seperti dikutip dari laman kemenag.go.id, dalam buku How Did the Prophet & His Companions Celebrate Eid? tertulis bahwa perayaan Hari Raya Idulfitri pertama kali digelar oleh Rasulullah SAW dan umat Islam pada tahun kedua Hijriyah (624 M) atau usai Perang Badar.
Dari beberapa riwayat disebutkan bahwa ada beberapa amalan Rasulullah SAW untuk menyambut dan merayakan Hari Raya Idulfitri, di antaranya:
Advertisement
1. Memperbanyak baca takbir
Rasulullah SAW mengumandangkan takbir pada malam terakhir Ramadan hingga pagi hari 1 Syawal. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 185, "Dan sempurnakanlah bilangan Ramadan, dan bertakbirlah kalian kepada Allah”.
Baca Juga
Takbir ada dua jenis, yaitu muqayyad (dibatasi) dan mursal (dibebaskan). Takbir muqayyad adalah takbir yang dilakukan setelah salat fardhu atau sunnah, sedangkan takbir mursal adalah takbir yang tidak terbatas setelah salat dan bisa dilakukan di setiap saat.
2. Berhias dan mengenakan pakaian terbaik
Idulfitri identik dengan baju baru. Saat tiba Hari Raya Idulfitri, umat muslim berbondong-bondong saling berhias dan mengenakan pakaian terbaiknya.
Berhias juga bisa dilakukan dengan membersihkan badan, memotong kuku, memakai wewangian terbaik, dan pakaian terbaik. Adapun pakaian yang diutamakan adalah yang berwarna putih, kecuali bila selain putih ada yang lebih bagus, maka lebih utama mengenakan pakaian yang paling bagus.
3. Makan sebelum salat Idulfitri
Saat Hari Raya Idulfitri haram hukumnya bila berpuasa. Dalam kitab-kitab fiqih disebutkan bahwa berniat tidak puasa pada saat Idulfitri pahalanya seperti orang yang sedang puasa di hari-hari yang tidak dilarang.
Sebelum salat Idulfitri, Rasulullah SAW memiliki kebiasaan menyantap kurma dengan jumlah ganjil. Hal ini pun menjadi anjuran yang hingga kini masih dilakukan. Umumnya, masyarakat Indonesia akan menyantap ketupat opor atau makanan lain sebelum berangkat ke masjid.
Salat Idulfitri
4. Salat Idulfitri
Rasulullah SAW menunaikan salat Idulfitri bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya. baik laki-laki, perempuan, atau pun anak-anak. Rasulullah SAW memilih rute jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari tempat dilangsungkannya salat Idulfitri.
Rasulullah SAW juga mengakhirkan pelaksanaan salat Idulfitri, biasanya saat matahari sudah setinggi tombak atau sekitar dua meter. Hal ini dimaksudkan agar umat Islam memiliki waktu yang cukup untuk menunaikan zakat fitrah.
5. Mendatangi keramaian
Suatu ketika saat Idulfitri, Rasulullah SAW menemani Aisyah mendatangi sebuah pertunjukan atraksi tombak dan tameng. Saking asyiknya, Aisyah sampai menjengukkan (memunculkan) kepala di atas bahu Rasulullah SAW, sehingga dia bisa menyaksikan permainan itu dari atas bahu Rasulullah SAW dengan puas. Peristiwa tersebut sebagaimana sesuai dengan hadis riwayat Ahmad, Bukhari dan Muslim.
6. Mengunjungi rumah sahabat
Idulfitri identik dengan tradisi silaturahim dengan saling mengunjungi satu sama lain. Saat Idulfitri tiba, Rasulullah SAW mengunjungi rumah para sahabatnya, pun sebaliknya.
Rasulullah dan sahabatnya saling mendoakan kebaikan satu sama lain. Hal itu sama seperti yang dilakukan umat Islam saat ini yang datang ke tempat sanak keluarga untuk mempererat tali silaturahmi dan saling mendoakan.
7. Tahniah (memberi ucapan selamat)
Hari raya adalah hari yang penuh kegembiraan. Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan untuk saling memberikan selamat atas kebahagiaan yang diraih di hari raya.
Salah satu contoh ucapan Selamat Idulfitri adalah Taqabbala allâhu minnâ wa minkum. Selain itu ada juga Kullu ‘âmin wa antum bi khair, Selamat Hari Raya Idulfitri, Minal aidin wa al-faizin, Mohon maaf lahir batin, dan lain sebagainya.
Penulis: Resla
Advertisement