Sukses

Pemudik Padati Jalur Arteri Sukabumi Imbas Tol Bocimi Ditutup, Polisi Terapkan One Way

Tiga hari menjelang Idulfitri, volume kendaraan pemudik yang memasuki wilayah Sukabumi terpantau padat di ruas jalan arteri Nasional III. Kepadatan itu imbas tol bocimi seksi II ditutup.

Liputan6.com, Sukabumi - Imbas penutupan tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) sesi dua akibat longsor, jalan arteri Bogor-Sukabumi mulai dipadati oleh pemudik pada H-3 Idulfitri ini. Baik kendaraan roda dua ataupun kendaraan roda empat.

Polisi memberlakukan satu arah arus mudik ini untuk memecah kepadatan volume kendaraan, khususnya dari arah Jakarta menuju Sukabumi. Kapolres Sukabumi, AKBP Tony Prasetyo mengatakan, prediksi puncak arus mudik masih akan terus terjadi sehingga Senin (8/4/2024) mendatang.

“Puncak diprediksi Jumat Sabtu Minggu hingga Senin. Jadi Arteri otomatis akan meningkat volumenya itu juga sebagai salah satu khususnya Arteri di Cicurug volume akan meningkat sebagai salah satu imbas longsor yang terjadi di tol bocimi KM 64,” kata Tony saat melakukan patroli pengecekan lalu lintas, Sabtu (6/4/2024).

Imbas ditutupnya tol Bocimi sesi 2 ruas Cigombong-Parungkuda ini, kemacetan panjang terjadi di jalur Arteri Sukabumi Bogor tepatnya di exit tol Cigombong hingga Cicurug. Mengatasi kepadatan tersebut, dia menyebut, Satuan Lalu Lintas Polres Sukabumi mulai memberlakukan satu arah mulai dari ruas jalan Nasional III Cicurug hingga menuju Parungkuda.

“Ada beberapa rekayasa yang kami terapkan termasuk salah satunya one way penggal sudah kami aplikasikan dari pagi dan alhamdulillah itu cukup banyak membantu menarik arus yang dari arah Bogor, demikian juga nanti pada saat perut balik akan kami evaluasi dan akan terapkan hal serupa dengan jalur yang sebaliknya,” jelasnya.

Volume kendaraan pemudik mulai memadati ruas jalan arteri Sukabumi Bogor hingga Sabtu (6/4/2024) malam. Salah satu pemudik, Asep mengaku merasakan padatnya kendaraan setelah memasuki jalur Arteri Cicurug hingga Parungkuda mobil berjalan melambat akibat kemacetan yang terjadi.

“Iya mudik mau ke Jampang alhamdulillah lancar, mulai kena macet di Cicurug mulai padat kendaraan tadi,” kata Asep.

Hingga kini tol Bocimi sesi 2 ruas Cigombong-Parungkuda masih mengalami penutupan sementara. Menurut Kementerian PUPR tol bocimi sesi 2 ini akan mulai diuji coba pada Senin (8/4) mendatang, pada jalur B yang hanya bisa dilalui kendaraan golongan satu seperti sedan dan minibus.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Volume Kendaraan Naik 54 Persen

Kasat Lantas Polres Sukabumi, AKP Fiekry Adi Perdana mengatakan, kondisi arus mudik jelang Idulfitri 2024 di jalur Sukabumi Utara, terpantau landai.

“Hasil pantauan kami di lapangan, dari pagi sampai malam hari ini, kondisi arus lalin di wilayah Sukabumi Utara, terbilang landai,” kata Fiekry.

Berdasarkan data traffic di wilayah Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, arus lalu lintas masa mudik ini, dinilia lancar dengan kecepatan rata-rata ke arah Sukabumi 37.2 kilometer/jam. Sementara, pengendara yang melaju ke arah Bogor rata-rata kecepatan 30.2 kilometer/jam.

Adapun jumlah kendaraan arah Sukabumi mencapai 25.937 kendaraan atau 54.2 persen. Sedangkan kendaraan yang mengarah ke Bogor sebanyak 21.905 kendaraan atau 45.8 persen. 

“Semua data keluar masuk kendaraan di Sukabumi ini, terhitung sejak Sabtu (06/04) dari pukul 00.00 WIB sampai pukul 19.00 WIB,” jelasnya.

Dari puluhan ribu kendaraan yang masuk ke arah Sukabumi ini, terdiri dari 15.988 kendaraan sepeda motor, 8.745 kendaraan mobil dan 1.247 kendaraan bus. Sementara dari arah sebaliknya, jumlah kendaraan dari Sukabumi ke arah Bogor. Yakni, 13.201 motor, 7.733 mobil dan 1.071 bus.

“Jadi, hasil dari rekayasa arus lalulintas dampak tol yang seperti normalnya masyarakat biasa keluar dari Parungkuda, karena memang ada tragedi longsor di km 64 600, jadi sekarang keluarnya di Cigombong sampai malam ini situasi sangat lancar. Alhamdulillah hari ini dengan kekompakan semua instansi, kita bisa mencoba one way,” tuturnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.