Sukses

Konser Musik Tradisi Tumbilotohe di Ipilo Kota Gorontalo Mendapat Kecaman

Sorotan serta kecaman publik itu memuncak setelah serangkaian insiden kontroversial yang terjadi saat pelaksanaan tumbilotohe di Kelurahan Ipilo, Kota Gorontalo.

Liputan6.com, Gorontalo - Tradisi Tumbilotohe, sebuah warisan budaya yang kaya dari tanah serambi madinah Gorontalo, kembali mendapat sorotan dari berbagai kalangan.

Sorotan serta kecaman publik itu memuncak setelah serangkaian insiden kontroversial yang terjadi saat pelaksanaan acara tersebut. Tradisi yang biasanya dianggap sebagai momen sakral dengan nuansa keagamaan, malah diisi dengan konser musik.

Tumbilotohe, sendiri merupakan sebuah tradisi tua yang digelar setiap tahun. Tradisi ini memang dirayakan oleh masyarakat Gorontalo setiap tiga hari jelang Lebaran Idul Fitri.

 

Tradisi tumbilotohe yang seharusnya diisi dengan acara yang berbau keagamaan. Namun, yang terjadi di Kelurahan Ipilo, Kota Gorontalo diisi oleh konser musik Dj yang diikuti oleh ratusan pengunjung sambil joget ria.

Tentu kegiatan ini merupakan sebuah kekeliruan besar sepanjang sejarah tumbilotohe di Gorontalo. Pertanyaan yang muncul adalah, siapa sebenarnya yang menjadi biang kerok dari kegiatan ini?

Salah satu tokoh masyarakat Rizal O Rio kemudian melayangkan kecaman melalui media sosial. Menurutnya, festival tumbilotohe yang diisi dengan kegiatan konser musik Dj merupakan sebuah penghinaan.

"Khususnya warga Gorontalo saya sampaikan, ini adalah penghinaan terhadap tradisi. Hal seperti ini tidak cukup hanya didiamkan," kata Rizal melalui video yang dibuat di media sosial.

Dirinya meminta semua pihak untuk bersuara atas insiden tersebut. Mulai dari pemangku adat, pegawai syara, para asatidz hingga unsur umarah.

"Mohon maaf, tolong semua diluruskan, ini bukan kejadian insidental tapi kayaknya ini sengaja. bagaimana mungkin acara seperti itu mendapatkan izin," ungkapnya.

"ingat, tumbilotohe itu identik dengan religi, yang berkaitan dengan 10 hari Ramadan," imbuhnya.

Sementara itu, Kapolresta Gorontalo Kota, Kombes Pol Ade Permana ditanya soal perihal izin tersebut mengatakan bahwa, kegiatan itu memiliki izin. Namun, tidak untuk konser musik seperti yang sudah terjadi.

"Izin hanya festival tanpa ada band, Kan tiap tahun juga ada izin," singkat Kapolres Kombes Pol Ade Permana.