Liputan6.com, Sikka - Falentika Floregina, seorang nenek berusia 60 tahun asal Desa Wuluwutik, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, NTT, hilang setelah pamit ke kebun miliknya sejak 3 April 2024 lalu.
Setelah sepekan dinyatakan hilang, ia akhirnya ditemukan Tim SAR Gabungan, Kamis 4 April 2024, sekitar pukul 07.00 Wita.
Kepala Basarnas Maumere Supriyanto Ridwan selaku SMC (SAR Mission Coordinator) mengatakan, nenek hilang itu akhirnya ditemukan pada hari ke enam pencarian di sekitar hutan Dusun Lirikelang, Desa Wuluwutik.
Advertisement
"Korban ditemukan tim warga desa Wuluwutik sekitar 4 km dari lokasi pencarian," ujarnya.
Menurut dia, saat ditemukan korban dalam keadaan lemas karena kelaparan dan kehausan. Dari pengakuan korban, ia seperti berada di dunia lain.
"Dia mengaku selama hilang, dia seakan berada di dunia lain. Seperti ada yang menuntunnya," tandasnya.
Saat ini korban sudah diserahkan ke pihak keluarga dalam keadaan sehat dan pencarian pun dinyatakan ditutup.
Kejadian Lain
Sementara itu, warga Desa Ponu, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT bernama, Amos Usatnesi (30) tewas setelah jatuh ke dalam sumur pada Rabu (10/4/2024).
Sarjawina Ansila (21), tetangga kost korban mengaku kalau korban sudah tiga hari tidak berada di kos karena bekerja di luar wilayah.
Pada Selasa (9/4/2024) sekitar pukul 19.00 Wita, korban bersama temannya datang ke kos dan menemukan satu ekor ayam miliknya telah hilang.
Korban kemudian mencari dan menemukan ayamnya itu di dalam sumur. Pada saat itu juga, korban hendak masuk ke dalam sumur untuk mengambil ayamnya. Namun, karena hari mulai gelap, korban pun membatalkan niatnya.
Keesokan harinya, Rabu (10/4/2024) pagi, korban mengajak rekannya Wempy Sanbein (22) menemaninya mengambil ayam miliknya di dalam sumur.
Korban pun masuk ke dalam sumur, sementara Wempy menunggunya. Namun, saat hendak keluar dari sumur, korban terjatuh dan tenggelam.
Tim Basarnas datang membantu mengevakuasi korban. Namun tim evakuasi tidak sempat masuk ke dalam sumur karena gas yang ada di dalam sumur sangat beracun.
Mereka kemudian meminta bantuan tim Basarnas dari Kota Kupang hingga berhasil mengevakuasi korban.
"Saat dievakuasi, korban sudah meninggal dunia," ujar Kapolres TTU, AKBP Moch Mukhson melalui Kasat Reskrim Iptu Beggie Ferlando Pratama Putra, Kamis (11/4/2024).
Polisi telah melakukan olah TKP, meminta keterangan saksi dan mengamankan barang bukti.
Jenazah sempat dibawa ke RSUD Kefamenanu untuk divisum sebelum diserahkan ke keluarga untuk disemayamkan.
Advertisement