Liputan6.com, Bandung - Kota Yogyakarta tidak hanya dikenal sebagai salah satu kota untuk liburan wisata alam dan budaya tetapi juga menikmati sajian wisata kuliner. Kota ini mempunyai banyak tempat makan yang menggugah selera dan legendaris.
Salah satu menu makanan yang wajib untuk dicicipi ketika mengunjungi kota Yogyakarta adalah gudeg. Gudeg merupakan makanan khas Yogyakarta yang identik dengan nangka muda yang dimasak dengan santan.
Baca Juga
Proses membuat gudeg membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar berjam-jam dengan bahan dan beberapa lauk seperti nangka muda, santan, gula aren, aneka bumbu, ayam, telur, hingga tempe.
Advertisement
Pengunjung yang ingin mencicipi sajian gudeg khas Yogyakarta bisa mengunjungi tempat makan Gudeg Yu Djum. Tempat makan ini menjadi salah satu tempat legendaris dan ikonik di Yogyakarta.
Gudeg Yu Djum disebut-sebut mempunyai cita rasa khas dengan kelezatan yang memanjakan lidah. Kemudian tempat makan ini tidak hanya disukai oleh masyarakat setempat tetapi juga oleh wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.
Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pernah mengunjungi tempat makan ini. Diketahui keduanya mencicipi Gudeg Yu Djum untuk sarapan pagi setelah bersepeda di sekitar Gedung Agung.
Sejarah Gudeg Yu Djum
Melansir dari beberapa sumber, Gudeg Yu Djum merupakan warung gudeg legendaris yang sudah berdiri bahkan sebelum 1950-an. Tempat makan ini pertama kali dirintis oleh Djuwariyah atau akrab disapa Yu Djum.
Awalnya, Yu Djum berjualan gudeg miliknya menggunakan pikulan dan berkeliling dari rumahnya, melewati alun-alun, Malioboro, hingga kampung Widjilan. Cucu sekaligus penerus Gudeg Yu Djum menceritakan perjalanan sang nenek menjual gudegnya.
Diketahui Yu Djum saat itu tidak terlalu lama berkeliling menjual gudegnya karena para pelanggan sudah menjadi langganan gudeg buatannya. Sehingga, tempat terakhir yang dikunjungi oleh Yu Djum adalah Kampung Widjilan.
Saat itu, Yu Djum juga menyewa lapak kecil di Widjilan untuk berjualan Gudeg buatannya. Kemudian pada 1985, Gudeg Yu DJum mempunyai tempat makan permanen yang sampai saat ini diteruskan oleh anak dan cucunya.
Advertisement
Ciri Khas Gudeg Kering
Berdiri selama berpuluh tahun, Gudeg Yu Djum mempunyai ciri khasnya sendiri yaitu jenis gudeg kering. Tempat makan ini bahkan menjadi perintis jenis gudeg kering yang mempunyai banyak penggemar.
Diketahui gudeg kering lebih tahan lama daripada gudeg basah dan menjadikan makanan ini sering jadi oleh-oleh wisatawan yang berkunjung ke Jogja. Gudeg Yu Djum yang berjenis kering bisa disimpan maksimal dua minggu dalam freezer.
Kemudian jenis nangka yang digunakan untuk membuat gudeg kering tersebut adalah nangka kering yang berasal dari Prembun, Jawa Tengah. Kehadiran jenis gudeg ini juga membantu wisatawan untuk menjadikan menu ini sebagai stok makanan.
Selain gudeg kering, tempat makan ini juga menggunakan telur bebek yang berasal dari Jawa Timur. Harga satu porsi Gudeg Yu Djum juga bervariasi dan tergolong ramah di kantong mulai dari Rp15.000 hingga Rp300.000-an.
Lokasi Gudeg Yu Djum
Melansir dari Instagram resminya, Gudeg Yu Djum mempunyai empat cabang tidak hanya di Yogyakarta tetapi juga di kota lain. Berikut ini adalah daftar alamat Gudeg Yu Djum yang bisa dikunjungi:
- Gudeg Yu Djum Jl. Mayjen Sutoyo No.60, Mantrijeron, Kec. Mantrijeron, Kota Yogyakarta buka setiap hari pukul 06.00 hingga 21.00 WIB.
- Gudeg Yu Djum Jl. Laksda Adisucipto Km.9 No.6A, Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Karangploso, Maguwoharjo, Kec. Depok, Kabupaten Sleman buka setiap hari pukul 06.00 hingga 21.00 WIB.
- Gudeg Yu Djum Jl. Dagen No. 2C, Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta buka setiap hari pukul 06.00 hingga 21.00 WIB.
- Gudeg Yu Djum Sarinah Plaza Pasar Nusantara Jakarta, Jl. M.H. Thamrin No.11, RT.8/RW.4, Gondangdia, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Advertisement