Sukses

Sekelompok Pemancing di Waduk Riam Kanan Banjar Tersambar Petir, 2 Tewas Lainnya Dilarikan ke RS

Peristiwa tragis ini menyebabkan sekelompok pemancing tersebut menjadi korban, dua diantaranya mengalami luka, dua meninggal dan satu selamat

Liputan6.com, Banjar - Nasib malang menimpa sekelompok pemancing di waduk Riam Kanan Desa Bunglai Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan (Kalsel) pada hari Sabtu tanggal 13 April 2024.

Mereka yakni, Raffi Saputra (33), Heri (46), Mamat (78), Sholihin (51), dan Andi Perdana, kemudian Yadi Setiawan, juru kemudi kelotok, diduga tersambar petir.

Kapolres Banjar, AKBP M. Ifan Hariyat melalui Kasi Humas AKP Suwarji menyebutkan jika peristiwa tragis ini menyebabkan sekelompok pemancing tersebut menjadi korban, dua diantaranya mengalami luka, dua meninggal dan satu selamat. Ia juga menyampaikan kronologi yang diawali dari perjalanan pemancing yang berasal dari Kota Banjarmasin.

"Pukul 03.00 Wita, sekelompok orang berkumpul untuk pergi memancing di waduk Riam Kanan, setelah diatur melalui percakapan telepon antara saudara Andi Perdana dan Putra, mereka bertemu di rumah Andi Perdana di Banjarmasin sebelum berangkat ke Desa Bunglai," terang AKP Suwarji.

Kemudian pada Pukul 08.00 Wita, disebutkan jika mereka tiba di Desa Bunglai dan bertemu dengan saudara Yadi Setiawan, motoris klotok yang akan membawa mereka ke lokasi memancing. Setelah sampai di lokasi pemancingan, mereka mulai memancing hingga menjelang sore hari.

Pada pukul 15.00 Wita, saat sedang memancing, terdengar suara petir pertama. Saudara Solihin memberi nasihat kepada saudara Mamat untuk melepas joran pancingnya sebagai tindakan pencegahan. Beberapa menit kemudian, terdengar suara petir kedua, Andi Perdana mendengar sesuatu yang jatuh ke dalam air, kemudian memastikan sumber suara itu dan melihat dua rekannya tenggelam, saudara Heri dan Putra.

 

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Korban Ditemukan

Dijelaskan, kemudian Andi berusaha melakukan penyelamatan, dan berhasil mengevakuasi saudara Heri dan Putra, sementara dua rekan lainnya, saudara Solihin dan Mamat tidak terlihat lagi. Dua korban yang terselamatkan, saudara Heri dan Putra, dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Idaman Banjarbaru untuk mendapatkan perawatan medis.

"Saudara Putra mengalami luka robek pada bagian paha kanan dan leher sebelah kanan," lanjut AKP Suwarji.

Kapolsek Aranio, Ipda Cucu Ariawan Supriyatin, bersama anggotanya, melakukan berbagai tindakan setelah kejadian, termasuk koordinasi dengan berbagai pihak terkait, pencatatan identitas korban dan saksi, pencarian korban, serta pembuatan laporan polisi. Selanjutnya proses pencarian dilakukan bersama dengan tim SAR dan lainnya.

Dalam penyelidikan, ditemukan sejumlah barang bukti di TKP, termasuk serok, ember, ponsel, SIM, uang tunai, STNK, minuman, kopi kemasan, pakaian, dan tas.

Perkembangan pencarian dua korban tenggelam membuahkan hasil, pada pukul 23.50 Wita korban atas nama Solihin jasadnya telah diketemukan. Selanjutnya tim SAR yang dipimpin oleh Kapolsek Aranio Ipda Cucu Ariawan Supriyatin melanjutkan pencarian jasad atas nama Mamat, dan pada pukul 01.35 Wita, Minggu 14 April 2024, jasad Mamat ditemukan, sehingga semua korban sudah dapat dievakuasi dari tempat kejadian.

Disebutkan, peristiwa ini terjadi di tengah cuaca ekstrem dengan hujan lebat, angin, dan petir. Pihak Polres Banjar juga mengingatkan kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi alam saat melakukan kegiatan di luar ruangan.