Sukses

Kontestasi Pilgub Kaltim 2024, Ini Sinyal dari Andi Harun

Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang akan berlangsung pada November 2024 mendatang mulai memanas. Berbagai figur mulai bermunculan terutama yang akan maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Kalimantan Timur (Kaltim) 2024.

Liputan6.com, Samarinda - Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang akan berlangsung pada November 2024 mendatang mulai memanas. Berbagai figur mulai bermunculan terutama yang akan maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Kalimantan Timur (Kaltim) 2024. Sejumlah tokoh yang digadang-gadang akan maju pun mulai menghiasi beranda media sosial.

Berdasarkan hasil survei yang dilansir Survei Charta Politika tahun 2022 lalu, Wali Kota Samarinda Andi Harun sebagai kandidat terkuat calon gubernur (cagub) di Kaltim di posisi pertama. Dari hasil survei tersebut, Andi Harun mengalahkan mantan Gubernur Kaltim periode 2019-2024 Isran Noor yang berada di posisi kedua dan Anggota DPR RI Rudy Mas’ud di posisi ketiga.

Akibat hadirnya survei tersebut, Andi Harun pun terus mendapat pertanyaan apakah dirinya akan melenggang menuju Pilgub Kaltim 2024 atau tidak. “Dari survei itu katanya saya jadi kandidat terkuat cagub dengan nilai tertinggi yaitu 30,3 persen jadi urutan pertama,” ungkap Andi Harun, pada Selasa (16/4/2024).

“Saya itu santai saja, dicecar pertanyaan itu-itu saja sama wartawan. Itu kan kata survei, kalau saya ya terserah saja,” sambungnya.

Seolah mengandaikan apabila benar jika ia maju ke Pilgub Kaltim 2024, Andi Harun menyebut dirinya adalah politikus termiskin di antara ketiga kandidat yang disebutkan survei tersebut. Ia mengungkapkan secara gamblang bahwa untuk masuk ke ranah politik memerlukan biaya yang sangat besar. Jika dibandingkan kedua kandidat lainnya, ia adalah kandidat paling tak punya.

“Mau maju harus punya uang banyak memang. Sudahlah, wali kota ini orang yang paling miskin,” ucapnya merendah.

Namun diprediksi Andi Harun memberikan sinyal kepada para tamu undangan halalbihalal yang digelar di halaman Pemkot Samarinda lantaran menyebut akan maju jika berjodoh. “Kalau ada jodohnya maju, kalau tidak ada jodohnya jadi lawyer atau kalau ada OPD mau jadikan saya tenaga ahli bisa juga. Gini-gini saya punya keahlian dikit-dikit,” kata Andi Harun.

2 dari 2 halaman

Elektabilitas Andi Harun

Selain digadang-gadang akan maju dalam Pilgub Kaltim 2024, Andi Harun juga masih diinginkan oleh warga Samarinda untuk kembali menjadi Wali Kota Samarinda. Hal ini diungkap oleh peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Fadli Fakhri Fauzan. Di mana dia membeberkan hasil analisis terhadap survei Pilkada Kota Samarinda dengan hasil keinginan besar masyarakat untuk keberlanjutan masa kepemimpinan Wali Kota Samarinda Andi Harun.

“Apakah masyarakat menginginkan kembali Wali Kota Samarinda Andi Harun menjabat kembali di periode berikutnya. Jawabannya 88,4 persen menginginkan,” terangnya, pada Rabu (17/4/2024).

Kegiatan yang mengangkat tema ‘Satu Periode Kota Samarinda di Bawah Kepemimpinan Andi Harun’ itu mengambil sampel 25-31 Maret 2024 lalu dengan total 600 responden. Tema periode Kota Samarinda di bawah kepemimpinan Andi Harun ini dipilih LSI untuk melihat bagaimana penilaian masyarakat terhadap sepak terjang kepemimpinan Andi Harun.

Ia juga menjelaskan bahwa menjelang pilkada pada November 2024 mendatang telah menghidupkan nuansa persaingan politik di beberapa daerah di Indonesia termasuk salah satunya Kota Samarinda. “Jadi 7 bulan sebelum pilkada serentak November 2024, hampir semua daerah nuansa kontestasi politiknya semakin terasa, termasuk di Samarinda sebagai Ibu Kota Kaltim,” ujar Fadli.

Fadli mengungkapkan saat ini kepemimpinan Andi Harun mengundang banyak respons positif dari masyarakat. Bahkan dirinya menyebutkan, masyarakat cenderung menginginkan kepemimpinannya tanpa adanya politik ras, suku maupun dukungan partai politik. Sebesar 76,6 persen masyarakat Kota Samarinda besar mengaku puas terhadap kepemimpinan Andi Harun karena dianggap mampu menyelesaikan masalah, baik di bidang ekonomi, sosial, hukum dan keamanan.

Bersama wakilnya, Rusmadi Wongso, capaian kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Andi Harun meningkat menjadi 96,4 persen. Bahkan elektabilitas Andi Harun sendiri mencapai 91 persen. Fadli menjelaskan bahwa kepribadian tidak menjadi faktor masyarakat memilih calon kepala daerah, karena hanya 14,5 persen yang berpikir demikian.

Terkait permasalahan, sebanyak 61,5 persen masyarakat mengaku cukup puas atas keberhasilan Andi Harun mengatasi banjir, kemudian 53,4 persen cukup puas dalam persoalan lapangan pekerjaan. Sebanyak 87,9 persen cukup puas atas air bersih, 70,3 persen cukup puas atas ruang terbuka hijau. “Khusus kemacetan dan parkir liar masyarakat merasa kurang puas, termasuk dengan kemacetan sebanyak 51,4 persen dan parkir liar sebanyak 57,3 persen,” ungkapnya.

Lebih lanjut, 87,5 persen cukup puas dalam permasalahan peningkatan jalan lingkungan. Kemudian 88,9 persen cukup puas atas revitalisasi pasar tradisional, 87 persen cukup puas dalam pelayanan publik dan 90,2 persen cukup puas atas pemberdayaan RT se-Kota Samarinda.