Sukses

Misteri Fenomena Doppelganger, Benarkah Jadi Pertanda Delusi dan Ajal?

Salah satu ciri doppelganger adalah tidak memiliki bayangan karena mereka merupakan sosok tak berjiwa.

Liputan6.com, Yogyakarta - Doppelganger adalah duplikat dari orang sungguhan yang seolah-olah memiliki kemiripan seperti saudara kembar. Doppelganger tidak memiliki hubungan darah tetapi memiliki kemiripan wajah hampir sempurna.

Fenomena doppelganger konon berkaitan erat dengan tanda-tanda buruk. Ada yang menyebut jika seseorang melihat doppelganger dari orang yang ia kenal atau dirinya sendiri, maka orang tersebut akan mengalami kemalangan. Jika seseorang bertemu dengan doppelganger-nya, konon hal tersebut menjadi pertanda bahwa orang tersebut akan meninggal.

Salah satu ciri doppelganger adalah tidak memiliki bayangan karena mereka merupakan sosok tak berjiwa. Mereka juga tak memiliki refleksi atau pantulan di cermin dan air.

Menurut beberapa sumber, seseorang yang melihat doppelganger dari dirinya atau orang lain bisa dijelaskan secara sains. Konon, hal itu merupakan gejala delusi dan schizoprenia. Ada juga yang menyebutnya sebagai gangguan pada otak yang disebabkan adanya stimulasi bersifat elektrik.

Orang yang kerap melihat doppelganger hingga tak bisa mengenali orang terdekatnya lagi dikategorikan sebagai penderita kelainan atau gangguan mental delusi capgras. Kondisi ini pernah dialami seorang perempuan bernama Madame M pada 1932.

Ia tak lagi bisa mengenali suaminya dan menganggap sosok suami yang ia lihat adalah doppelganger dari suami aslinya yang telah dibunuh. Bahkan kata Madame M, ada 80 orang memiliki wajah yang mirip seperti suaminya yang telah dibunuh dan mengaku sebagai suaminya.

Orang yang mengalami delusi capgras percaya bahwa orang-orang yang dikenalnya telah digantikan oleh doppelgangers atau bahkan robot dan alien. Biasanya, orang yang mengalami ini merasa asing dengan orang-orang terdekat. Dalam beberapa kasus, mereka juga tak mengenali benda-benda di sekitarnya.

 

2 dari 2 halaman

Pertanda Buruk

Menurut mitos, seseorang masing-masing memiliki tujuh doppelganger yang tersebar di seluruh dunia. Adapun istilah doppelganger berasal dari bahasa Jerman, yakni doppel dan gaenger. Doppel berarti ganda, sedangkan gaenger artinya perjalanan.

Fenomena ini sering kali dihubungkan dengan hal-hal mistis oleh masyarakat Jerman. Beberapa orang percaya bahwa doppelganger adalah pertanda buruk yang akan hadir dalam hidup seseorang.

Doppelganger juga menjadi awal mula munculnya istilah kembaran yang jahat. Menurut kisah rakyat tradisional setempat, doppelganger sering menampakkan diri dan menyampaikan beberapa pesan kepada orang-orang.

Namun, mereka sering kali menyesatkan seseorang untuk melakukan hal yang bisa membahayakan diri. Tak jarang, doppelganger mencoba menanamkan ide-ide negatif dalam pikiran seseorang yang menjadi motivasi untuk melakukan tindakan tersebut. Meski demikian, banyak orang penasaran dan ingin mencari kembaran mereka di berbagai belahan dunia.

(Resla)