Sukses

Grebeg Syawal Keraton Kasepuhan Cirebon Menuai Penolakan

Penolakan juga ditandai sulitnya keluarga Luqman Zulkaedin menggelar ziarah grebeg syawal di kompleks makam Sunan Gunung Jati

Liputan6.com, Cirebon - Sebuah spanduk terpasang di depan pintu masuk kompleks Makam Sunan Gunungjati Cirebon. Di saat yang bersamaan Kompleks Makam Sunan Gunungjati tengah didatangi keluarga Keraton Kasepuhan Cirebon untuk menggelar Grebeg Syawal 2024.

Spanduk tersebut bertuliskan 'Kami keluarga besar Kesultanan Cirebon tidak mengakui Luqman Zulkaedin sebagai Sultan Kasepuhan'.

Belum diketahui siapa yang memasang spanduk tersebut hingga keluarga tak bisa masuk ke komplek makam. Seketika langsung mendapat reaksi dari pihak keluarga Keraton Kasepuhan Cirebon yang datang.

Penolakan juga ditandai sulitnya keluarga Luqman Zulkaedin menggelar ziarah gerebeg syawal di komplek makam Sunan Gunung Jati. Sebab, pintu menuju Komplek Makam Sunan Gunung Jati tiba-tiba digembok.

Terlihat Luqman dan keluarga geram melihat rangkaian penolakan tersebut. Luqman bersama keluarga diketahui hendak datang ziarah ke makam leluhur hingga ayahnya Alm PRA Arief Natadiningrat.

"Istighfar, istighfar. Iya sama kita disini mau ziarah," tutur Patih Sepuh Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat, Jumat (19/4/2024).

Hingga akhirnya, keluarga Luqman Zulkaedin bisa berziarah dengan akses masuk lewat pintu Ganggong. Setelah itu, mereka berdoa di pintu Pasujudan.

Saat dikonfirmasi, Patih Sepuh Goemelar mengaku sangat menyesalkan peristiwa penggembokan pintu akses masuk komplek makam.

"Buat kami sangat prihatin. Kami sebetulnya ingin ziarah, seharusnya tidak ada tindakan penutupan pintu ke akses makam orang tua. Tidak apa-apa berdoa di pintu pasujudan yang penting kami sekeluarga hari ini mengadakan gerebeg syawal," ungkapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prihatin

Patih Sepuh Goemelar juga mengatakan, tindakan tersebut semestinya tidak perlu terjadi. Ia mengatakan, keluarga sebenarnya datang untuk ziarah dan melaksanakan tradisi Grebeg Syawal.

"Kami mengadakan tradisi Grebeg Syawal, intinya ke sana silaturahmi ke leluhur, berdoa, bermunajat kepada Allah SWT. Sebagai penerus, kita harus mengingat jasa para leluhur," kata Patih Sepuh.

Atas kejadian ini, Goemelar mengaku akan berembuk dengan keluarga terkait dengan peristiwa penggembokan. Ia mengatakan akan menggelar musyawarah bersama keluarga mencari solusi terbaik atas polemik yang berkepanjangan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini