Liputan6.com, Bandung - Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang dilakukan Badan Geologi, aktivitas vulkanik Gunung Ruang dinilai masih tinggi. Status gunung api di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, itu masih pada Level IV (awas).
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam laporan tertulisnya, Jumat (19/4/2024), menyampaikan, dari pemantauan visual tanggal 19 April 2024 hingga pukul 12.00 Wita, masih teramati asap kawah menerus berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dengan ketinggian 50-200 m dari puncak kawah.
Baca Juga
"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik G. Ruang masih tinggi, oleh karena itu tingkat aktivitas G. Ruang masih tetap di Level IV," kata Wafid.
Advertisement
Dia mengatakan, masih terdapat potensi bahaya erupsi eksplosif yang menghasilkan lontaran batu (pijar) ke segala arah yang bisa diikuti dengan awan panas maupun erupsi efusif atau aliran lava.
"Saat ini aktivitas vulkanik G. Ruang masih tinggi, potensi bahaya yang mungkin terjadi adalah erupsi eksplosif," ujarnya.
Meski demikian, sambung Wafid, rekaman erupsi yang berasal dari Gunung Ruang di stasiun seismik Gunung Awu, Soputan, Tangkoko, dan Mahawu mulai mereda pada tanggal 18 April 2024 pukul 02.50 Wita. Hingga tanggal 19 April 2024 pukul 12.00 Wita, tidak terekam erupsi yang berasal dari Gunung Ruang di stasiun-stasiun gunung tersebut.
"Tim PVMBG-Badan Geologi-KESDM telah memasang 1 stasiun pemantauan berupa stasiun seismik periode pendek di Pos PGA Ruang untuk memantau aktivitas Gunung Ruang. Namun, masih memerlukan beberapa pengecekan satu hari ke depan," katanya.
Â
Rekomendasi
Pada tingkat aktivitas Gunung Ruang Level IV (AWAS) direkomendasikan sebagai berikut:
1. Masyarakat di sekitar Gunung Ruang dan pengunjung/wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 6 km dari pusat kawah aktif Gunung Ruang.
2. Masyarakat yang bermukim di wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius 6 km agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 6 km.
3. Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan tsunami yang disebabkan oleh runtuhan tubuh gunungapi ke dalam laut.
4. Masyarakat dihimbau untuk selalu menggunakan masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan.
5. Masyarakat di sekitar Gunung Ruang diharap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ruang, dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas Gunung Ruang melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore atau melalui website https:/ magma.esdm.go.id.
Advertisement