Liputan6.com, Jakarta - Gunung Semeru mengalami erupsi pada Rabu pagi (24/4/2024), pukul 06.14 WIB. Laporan Pusat Vulkanogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Semeru pagi ini teramati mencapai 600 meter di atas puncak, atau sekitar 4.276 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu erupsi Gunung Semeru teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.
Baca Juga
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar lokasi Gunung Semeru dilaran beraktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilomete dari puncak (pusat erupsi).
Advertisement
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Sepanjang 2024 Gunung Semeru tercatat sudah meletus sebanyak 188 kali. Hingg hari ini Rabu pagi (24/4/2024), pukul 06.30 WIB, Gunung Semeru masih berstatus Waspada (Level III).
Tentang Gunung Semeru
Gunung Semeru terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau. Dari puncaknya, pendaki akan disuguhkan dengan panorama yang menakjubkan, termasuk pemandangan lautan pasir di kawah Bromo dan Gunung Batok yang menjulang gagah. Selain itu, Gunung Semeru juga memiliki kekayaan flora dan fauna yang melimpah, termasuk beberapa spesies tumbuhan endemik yang langka.
Namun, menaklukkan Gunung Semeru bukanlah tugas yang mudah. Pendakian menuju puncaknya membutuhkan fisik yang kuat, kesiapan mental, dan persiapan yang matang. Rute pendakian yang paling populer adalah melalui jalur Ranu Pane, yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar dua hari. Pendaki akan melewati hutan tropis yang lebat, sungai-sungai yang mengalir deras, dan medan yang terjal sebelum mencapai puncak.
Selama pendakian, pendaki juga akan melewati beberapa pos peristirahatan yang disediakan oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Pos-pos ini dilengkapi dengan fasilitas seperti tempat peristirahatan, sumber air bersih, dan toilet. Namun, para pendaki tetap harus membawa perlengkapan yang cukup, termasuk tenda, sleeping bag, dan peralatan memasak, karena fasilitas ini terbatas di beberapa pos.
Salah satu tantangan terbesar dalam mendaki Gunung Semeru adalah pendakian menuju puncak Mahameru, puncak tertinggi Gunung Semeru. Pendakian ini dilakukan pada malam hari untuk menyaksikan matahari terbit di puncak. Pendaki harus menghadapi suhu yang dingin dan medan yang terjal, serta mengatasi keterbatasan oksigen di ketinggian yang tinggi. Namun, semua perjuangan ini akan terbayar lunas saat pendaki mencapai puncak dan disambut dengan pemandangan yang menakjubkan.
Selain menikmati keindahan alam, pendaki juga harus menjaga kelestarian Gunung Semeru. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menerapkan aturan-aturan ketat untuk melindungi lingkungan alam sekitar. Para pendaki diharapkan untuk tidak membuang sampah sembarangan, merusak tanaman, atau mengganggu fauna liar. Pendaki juga diwajibkan untuk mendapatkan izin pendakian dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh petugas taman nasional.
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pendaki Gunung Semeru meningkat pesat. Hal ini menunjukkan popularitas dan daya tarik gunung ini bagi para pendaki. Namun, peningkatan jumlah pendaki juga menimbulkan masalah terkait kebersihan dan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, penting bagi para pendaki untuk tetap bertanggung jawab dan menjaga kebersihan serta kelestarian alam selama pendakian.
Gunung Semeru adalah salah satu destinasi wisata alam yang menakjubkan di Indonesia. Keindahan alamnya yang spektakuler dan tantangan pendakiannya yang menantang membuatnya menjadi tujuan yang populer bagi para pecinta alam dan pendaki. Namun, penting untuk diingat bahwa menjaga kelestarian alam adalah tanggung jawab kita semua. Dengan demikian, kita dapat terus menikmati keindahan Gunung Semeru dan alam Indonesia secara berkelanjutan.
Advertisement