Liputan6.com, Jakarta - Generasi Z umumnya merujuk kepada individu yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an. Mereka yang dijuluki Gen Z ini menjadi subjek pembicaraan yang menarik dalam budaya populer dan studi demografi.
Oleh karena itu, memahami kepribadian dan pola pikir mereka adalah langkah penting dalam berinteraksi dan beradaptasi dengan generasi yang semakin memegang peranan penting dalam dunia kerja, politik, dan sosial.
Salah satu ciri khas dari Generasi Z adalah ketergantungan yang tinggi pada teknologi digital. Mereka tumbuh dalam era internet yang berkembang pesat, sehingga mereka cenderung mahir dalam penggunaan perangkat teknologi dan media sosial.
Advertisement
Baca Juga
Hal ini berdampak pada pola komunikasi, gaya belajar, dan cara mereka memandang dunia. Generasi Z cenderung lebih terbuka terhadap keberagaman, inklusivitas, dan beragam pandangan, yang tercermin dalam sikap sosial mereka terhadap isu-isu seperti hak asasi manusia, lingkungan, dan kesetaraan gender.
Generasi Z juga dikenal karena sikap aktivis mereka terhadap berbagai isu sosial dan lingkungan. Mereka tumbuh dalam era di mana akses terhadap informasi membuat mereka lebih sadar akan masalah-masalah global.
Seperti perubahan iklim, kesenjangan sosial, dan hak asasi manusia. Sebagai respons, banyak dari mereka terlibat dalam gerakan sosial dan berusaha untuk membuat perubahan positif dalam masyarakat.
Keunikan Individu
Selain itu, Generasi Z juga dikenal sebagai generasi yang pragmatis dan mandiri. Mereka lebih cenderung mencari pekerjaan yang memberikan arti dan tujuan yang lebih besar daripada sekadar gaji yang tinggi.
Konsep work-life balance juga menjadi prioritas bagi mereka, dengan lebih banyak yang cenderung mencari fleksibilitas dalam lingkungan kerja. Kemampuan adaptasi mereka yang cepat dan keinginan untuk terus belajar membuat mereka menjadi anggota masyarakat yang dinamis dan inovatif.
Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa setiap individu dalam Generasi Z memiliki perbedaan yang signifikan dalam kepribadian dan pola pikir mereka, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti latar belakang budaya, pendidikan, dan pengalaman hidup.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak menggeneralisasi secara berlebihan dan untuk selalu membuka diri terhadap keunikan setiap individu dalam memahami dan berinteraksi dengan Generasi Z.
Penulis: Belvana Fasya Saad
Advertisement