Liputan6.com, Jakarta - Setiap tahun, pada tanggal 25 April 2024, masyarakat memperingati Hari Malaria Sedunia. Peringatan tersebut untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit yang masih menjadi ancaman global bagi kesehatan masyarakat.
Malaria, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, menyebabkan jutaan kasus dan ribuan kematian setiap tahunnya, terutama di negara-negara dengan sumber daya terbatas. Selain memperingati hari malaria sedunia, upaya bersama dari pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat, kita dapat memerangi malaria dan mengurangi dampaknya.
Merupakan penyebab utama kematian di banyak negara-negara berkembang, terutama di Afrika Sub-Sahara. Setiap tahun, jutaan nyawa melayang karena komplikasi yang disebabkan oleh parasit malaria yang menyerang tubuh manusia.
Advertisement
Baca Juga
Malaria tidak hanya mengancam kesehatan individu, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang serius. Biaya pengobatan, kehilangan produktivitas karena sakit, dan investasi dalam kontrol malaria menyedot sumber daya yang seharusnya dialokasikan untuk pembangunan ekonomi.
Salah satu langkah penting dalam memerangi malaria adalah pencegahan. Program pencegahan yang efektif melibatkan distribusi kelambu berinsektisida, penggunaan obat anti-malaria, dan pengendalian populasi nyamuk.
Selain itu, pendidikan tentang tanda dan gejala malaria serta akses yang mudah terhadap layanan kesehatan juga penting untuk deteksi dini dan pengobatan yang tepat.
Bebas Malaria
Tidak hanya penting bagi individu untuk melindungi diri mereka sendiri dari malaria, tetapi juga untuk berpartisipasi dalam upaya penghapusan global penyakit ini.
Dengan dukungan yang kuat dari pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat internasional, kita dapat mencapai visi dunia bebas malaria.
Mari kita jadikan Hari Malaria Sedunia sebagai panggilan untuk tindakan, bersatu dalam upaya kita untuk mewujudkan dunia yang bebas dari ancaman malaria.
Â
Penulis: Belvana Fasya Saad
Advertisement