Sukses

Update Gempa Garut: 53 Bangunan Rusak di Jabar, Ini Wilayah Sebarannya

Level kerusakan bangunan berbeda-beda dari mulai rusak ringan, rusak sedang, hingga rusak berat. Dia menegaskan, data tersebut masih bisa berubah.

Liputan6.com, Bandung - Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Hadi Rahmat menyampaikan, puluhan bangunan di sejumlah daerah dilaporkan alami kerusakan akibat gempa Garut yang terjadi pada Sabtu malam (27/4/2024).

Berdasarkan data sementara BPBD Jawa Barat, per 28 April 2024, pukul 09.00, disampaikan bahwa dampak gempa terasa di 11 daerah.

Daerah-daerah terdampak yakni Kabupaten Garut, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Ciamis, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Pangandaran, dan Kota Cimahi.

Secara keseluruhan, tercatat sebanyak 53 bangunan yang terdampak. Bangunan-bangunan tersebut terdiri dari rumah warga, tempat ibadah, hingga fasilitas kesehatan.

Hadi menyampaikan, level kerusakan bangunan berbeda-beda dari mulai rusak ringan, rusak sedang, hingga rusak berat. Dia menegaskan, data tersebut masih bisa berubah.

"Masih dalam pendataan. Data masih dinamis dapat berubah ubah," katanya.

 

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Terasa sampai Subang

Gempa tersebut dilaporkan turut terasa di wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat. Guncangannya bahkan merusak rumah warga. Hal itu dilaporkan tim Desa Tanggap Bencana (Destana) Desa Ciater, Kabupaten Subang.

Dalam laporan tertulisnya disampaikan bahwa gempa telah merusak bangunan yang berada di RT 16 Kampung Dawuan Desa Ciater.

"Izin melaporkan kejadian (jenis kejadian bangunan roboh) yang terjadi di wilayah Desa Ciater, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang," dikutip dari laporan diterima Liputan6.com, Minggu (28/4/2024).

Akibat kejadian itu, dua keluarga disebut harus dievakuasi, tersiri dari 1 lansia, 1 balita, 3 anak anak, dan 2 orang dewasa. Untuk sementara mereka dievakuasi ke rumah kerabatnya.

Tim Destana Desa Ciater langsung melakukan pendataan tingkat kerusakan di lokasi kejadian, serta berkoordinasi dan memberikan arahan kepada Ketua RW dan RT setempat.

"Membuat parameter area bahaya di lokasi kejadian sebagai antisipasi terjadi runtuhan susulan," tulisnya.