Sukses

Gunung Ibu di Pulau Halmahera Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik 1.200 Meter

Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara, kembali erupsi pada Kamis pagi (2/5/2024), pukul 07.24 WIT.

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara, kembali erupsi pada Kamis pagi (2/5/2024), pukul 07.24 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Ibu teramati mencapai 1.200 meter di atas puncak, atau sekitar 2.525 meter di atas permukaan laut. Kolom abu erupsi Gunung Ibu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya dan barat.

Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Ibu dilarang beraktivitas di dalam radius 2 km dan perluasan sektoral berjarak 3,5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).

Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong alias hosks, dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

Sepanjang 2024 Gunung Ibu tercatat sudah meletus sebanyak 74 kali. Hingga hari ini, Kamis, 2 Mei 2024 pukul 06.00 WIB, Gunung Ibu masih berstatus Waspada (Level II).

2 dari 3 halaman

Aktivitas Vulkanik Meningkat

Badan Geologi mengamati terjadinya serangkaian erupsi di Gunung Ibu, Halmahera Barat, Maluku Utara. Erupsi dikabarkan berturut-turut berlangsung pada akhir April 2024 ini.

Lewat laporan tertulis, Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid menyampaikan, berdasarkan pengamatan visual periode 24-30 April 2024, Gunung Ibu mengalami erupsi pada 24 April 2024 pukul 11.53 WIT dengan tinggi kolom abu sekitar 800 meter.

 "Condong ke arah barat, suara gemuruh kuat terdengar sampai di Pos PGA Ibu. Pada pukul 14.58 WIT terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu sekitar 1.500 meter," kata Wafid, Selasa, 30 April 2024.

Selanjutnya, pada 26 April 2024 pukul 19.19 WIT, terjadi erupsi dengan tinggi kolom teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak, berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat.

"Teramati sinar api ± 700 m dari puncak dan terdengar suara dentuman disertai gemuruh kuat di ke Pos PGA Ibu, hujan abu jatuh di pemukiman warga sebelah barat dan barat daya," sebut Wafid.

"Pada 27 April 2024 pukul 09.15 WIT, terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu sekitar 1.200 meter, kolom abu condong ke barat dan barat daya. Pada 28 April 2024 terjadi erupsi dengan tinggi kolom erupsisekitar 3.500 meter. Hujan abu turun sampai di pemukiman warga sebelah barat dari Gunung Ibu.

Semantara, pada 29 April 2024 pukul pukul 21.37 WIT terjadi erupsi dengan tinggi kolom erupsi teramati ± 1.000 m di atas puncak. Pada erupsi ini, teramati sinar api sekitar 500 meter dan lontaran lava pijar dengan jarak sekitar 500 meter ke arah barat, barat laut dan barat daya, pada erupsi ini juga terdengar suara dentuman disertai gemuruh sampai ke Pos PGA.

Berdasarkan pemantauan visual dan instrumental hingga tanggal 30 April 2024, Badan Geologi menyatakan Tingkat Aktivitas Gunung Ibu masih tinggi. Namun demikian, tidak terjadi perubahan ancaman bahaya yang signifikan sehingga Tingkat Aktivitas masih berada pada Level II (WASPADA).

 

3 dari 3 halaman

Sejarah Gunung Ibu

Dalam sejarah aktivitas vulkaniknya, letusan Gunung Ibu tercatat sejak tahun 1911 dan mulai tahun 1998 kembali mengalami letusan hingga saat ini dengan selang waktu erupsi terpendek satu tahun. Sejak tahun 1999 hingga saat ini Gunung Ibu mengalami erupsi menerus.

Kondisi terkini Gunung Ibu adalah terbentuknya kubah lava di dalam kawahnya dengan pertumbuhan yang cukup signifikan hingga telah melampaui dinding kawah sehingga mengakibatkan terjadinya guguran lava ke arah utara dan barat laut.

Gunung Ibu merupakan gunung api tipe strato dan memiliki ketinggian puncak 1.340 m di atas permukaan laut (dpl). Secara geografis, Gunung itu terletak pada posisi koordinat 1° 29’ LU dan 127° 38' BT dan secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.

Gunung api Ibu diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berlokasi di Desa Gam Ici, Kecamatan ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.