Liputan6.com, Bandung - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan saat ini posisi matahari yang berada tak jauh dari ekuator yang sekarang sedang berada di Belahan Bumi Utara (BBU).
Hal itu menyebabkan wilayah yang di ekuator mendapatkan penyinaran matahari yang maksimum. ini menyebabkan suhu udara yang terdapat di wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat terasa lebih panas daripada biasanya.
Pertanyaannya, sudahkah Anda rajin memakai sunscreen? Kalau belum, sebaiknya mulai biasakan dari sekarang.
Advertisement
Pasalnya kebiasaan memakai sunscreen sebelum ke luar rumah sangat penting untuk melindungi kulit Anda dari paparan sinar matahari secara berlebihan.
Baca Juga
Menurut dokter Ahmad Muhlisin dicuplik dari laman Honest Docs, Jumat, 3 Mei 2024, sebelum memilih sunscreen sesuai jenis kulit, pahami dulu bahwa ada beberapa aturan dasar dalam memilih tabir surya dan ini berlaku untuk semua jenis kulit:
1. Pilih sunscreen yang bisa memblokir semua jenis sinar UV berbahaya
Faktanya, tak semua sunscreen atau tabir surya mampu memblokir UVA dan UVB. Nyatanya, hanya micro zinc oxide saja yang bisa memblokir semua sinar UVA.
Di samping itu, menurut para ahli, micro zinc oxide memiliki sifat stabil dalam botol dan saat dipakai, bahan ini tetap stabil meski ketika terkena paparan sinar matahari.
"Bahkan, bahan ini juga tidak diserap masuk ke dalam tubuh," ujar Muhlisin.
Oleh sebab itu, Anda dianjurkan untuk memilih sunscreen yang mengandung minimal 5 persen micro zinc oxide.
Jangan khawatir untuk mengoleskannya ke kulit karena bahan ini tak pedih di mata dan jarang memicu jerawat, iritasi kulit,atau reaksi alergi.
"Ingatlah juga bahwa indeks SPF hanya menginformasikan pada Anda tentang seberapa baik produk tersebut dalam menghalangi sinar UVB," kata Muhlisin.
Dengan lain kata, angka SPF-nya tidak menunjukkan informasi apa pun tentang kemampuan sunscreen dalam melindungi kulit dari sinar UVA.
Muhlisin mengingatkan sebelum membeli produk sunscreen atau sunblock, pastikan untuk selalu membaca daftar bahan aktif yang tertera pada kemasannya.
"Kalau produk tersebut mengandung micro zinc oxide 5 persen atau lebih tinggi, maka itu boleh dimasukkan dalam keranjang belanjaan," sebut Muhlisin.
Anda juga harus memerhatikan bahan lain yang ada dalam produk sunscreen seperti micro titanium dioxide.
Pilih produk yang mengandung minimal 5 persen bahan tersebut. Berikutnya, baca kemasan sunscreen dan pilih yang mengandung Mexoryl SX dan zinc oxide.
2. Beli produk yang benar-benar baru
Memang benar bahwa semua produk sunscreen yang dijual di toko masih baru, bersegel, dan belum pernah dipakai. Namun, istilah 'baru' di sini bukan mengarah pada aspek itu.
Perlu diketahui bahwa bahan tabir surya bisa rusak seiring berjalannya waktu, apalagi kalau suhu ruang penyimpanannya kurang baik, entah itu terlalu panas atau dingin.
Maka dari itu, pastikan untuk selalu mengecek tanggal pembuatannya (MFD) dan tanggal kedaluwarsanya.
Hindari menggunakan sunscreen yang tanggal MFD-nya sudah lama atau yang kemasannya sudah Anda buka sejak setahun lalu.
3. Pilih sunscreen yang tepat
Maksud dari sunscreen yang tepat di sini adalah tabir surya yang sesuai jenis kulit, bagian tubuh, dan tingkat aktivitas.
Misalnya, kalau Anda hobi berenang atau melakukan olahraga air lainnya, maka belilah yang memuat label water-resistant.
Bila kulit rawan terkena jerawat, pilih yang kualitasnya bagus. Pastikan sunscreen Anda mengandung titanium dioxide dan micro zinc oxide karena keduanya tidak menyumbat pori-pori.
Menurut para ahli, sunscreen yang tepat itu yang bisa melindungi kulit dari UVA dan UVB. Maka dari itu, carilah produk yang mengandung:
- Cinnamates (octylmethyl cinnamate & cinoxate)- Benzophenones (oxybenzone)- Ecamsule (Mexoryl SX) - Salicylates- Sulisobenzone- Titanium dioxide- Avobenzone (Parsol 1789)- Zinc oxide
"Sedangkan untuk penangkal UVB-nya, pilihlah produk yang SPF-nya 15 atau lebih tinggi," terang Muhlisin.
Idealnya, semakin tinggi SPF-nya, semakin baik pula kemampuan sunscreen dalam mencegah terjadinya kulit gosong (sunburn) yang disebabkan UVB. Namun faktanya, kadang hal itu tidak benar.
Kebanyakan orang menganggap bahwa SPF 30 mampu memberikan perlindungan 2 kali dari SPF 15. Faktanya, SPF 15 sudah bisa menyaring 93 persen UVB, sedangkan SPF 30 hanya 97 persen saja.
"Sederhananya, tabir surya dengan SPF 15 sudah cukup baik untuk kebanyakan orang. Namun, jika Anda memiliki riwayat penyakit lupus atau kanker kulit, sebaiknya pilihlah sunscreen dengan SPF 30++ atau lebih tinggi," tutur Muhlisin.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Tips Memilih Sunscreen Berdasarkan Jenis Kulit
Agar hasilnya maksimal bagi kulit, sesuaikan tabir surya atau sunscreen dengan jenis kulit Anda:
1. Kulit kering
Ciri-ciri kulit kering ditandai dengan sedikitnya kadar minyak pada kulit dan gampang sensitif. Biasanya, tekstur kering membuat penampilan kulit jadi garing karena kurangnya kelembaban.
Pemilik kulit kering juga kerap merasa tidak nyaman atau mengalami sensasi 'kesat' setelah mandi atau cuci muka, terutama setiap kali lupa mengoleskan pelembab.
Bagi Anda yang memiliki kulit kering, pilihlah sunscreen yang mengandung pelembap seperti minyak lanolin, dan silikon.
Pilihlah produk yang konsistensinya pekat karena lebih ampuh melindungi kulit dari kerusakan. Bisa berupa losion, krim, atau salep sesuai kebutuhan.
Khusus untuk penderita melasma, kondisi kulit yang berhubungan dengan kanker kulit, atau yang kulitnya cenderung putih, pilihlah tabir surya dengan SPF 30 untuk perlindungan ekstra.
2. Kulit berminyak
Kulit berminyak merupakan salah satu yang paling bermasalah karena bagian hidung, pipi, dan dahi biasanya mengalami kelebihan minyak.
Jenis kulit ini membuat wajah kelihatan ‘basah’, berminyak, mengkilap, kasar, dan berpori-pori besar. Tak jarang, pemilik kulit wajah berminyak kerap mengalami jerawatan saat cuaca panas.
Nah, bagi pemilik kulit berminyak, gunakan sunscreen berbahan dasar air (aqua). Jenis tabir surya ini memberikan efek mengeringkan dan tidak membuat kulit semakin berminyak.
Selain itu, sunscreen berbahan dasar aqua juga memiliki efek menenangkan kulit dan jerawat yang timbul.
3. Kulit sensitif
Orang yang kulitnya sensitif sebaiknya memakai sunscreen yang mengandung zinc oxide murni. Pasalnya, bahan ini hampir tidak pernah menyebabkan iritasi atau alergi.
4. Kulit normal
Kalau kulit Anda normal, maka sunscreen dalam bentuk losion adalah yang terbaik. Sunscreen SPF 15 dalam bentuk losion dapat memberikan kelembaban yang pas tanpa membuat wajah tampak kering atau berminyak.
5. Kulit bermasalah
Penderita gangguan kulit seperti lupus dan rosacea disarankan untuk memilih sunscreen bertipe ringan yang dirancang untuk bayi dan anak-anak.
Pilihlah tabir surya yang mengandung bahan zinc oxide atau titanium dioxide, ketimbang produk yang sarat bahan kimia seperti PABA (para-aminobenzoic acid), oxybenzone, dioxybenzone, atau sulisobenzone.
Kalau Anda mengalami iritasi kulit atau alergi, hindari juga sunscreen yang mengandung alkohol, zat pengawet, atau parfum tambahan.
Pemilik kulit berjerawat sebaiknya tidak memakai sunscreen yang bikin wajah berminyak, biasanya tampil dalam formulasi krim karena produk ini bisa memperparah jerawatnya.
Ensulizole (phenylbenzimidazole sulfonic acid) yang efektif menangkal radiasi UVB memiliki konsistensi minyak lebih sedikit dibanding zat kimia sunscreen lainnya.
Namun, karena obat jerawat biasanya cenderung membuat kulit kering, maka tabir surya dalam bentuk gel mungkin lebih baik ketimbang yang bentuknya losion atau krim.
Selain itu, karena mayoritas obat jerawat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari, hal ini membuat kulit semakin rawan rusak. Maka dari itu, oleskan sunscreen setiap hari untuk menjaga kesehatan kulit dari jerawat.
6. Kulit anak Sejumlah bahan kimia dalam produk sunscreen diam-diam bisa mengiritasi kulit anak-anak yang masih sensitif. Contohnya adalah oxybenzone dan PABA yang sering menimbulkan reaksi.
Maka dari itu, khusus untuk anak-anak, pilihlah sunscreen yang mengandung titanium dioxide dan zinc oxide.
Kedua bahan tersebut cenderung lebih aman untuk kulit sensitif sehingga sering ditemukan dalam produk sunscreen untuk bayi.
Anda juga bisa memilih sunscreen model semprot atau spray yang lebih praktis dan mudah digunakan.
Namun, ingat, sunscreen semprot semacam ini tak boleh diaplikasikan langsung ke wajah. Semprotkan dulu ke telapak tangan, baru oleskan ke wajah.
7. Kulit gelap
Pemilik kulit gelap mungkin berpikir tak perlu pakai sunscreen lagi. Toh, pigmen kulitnya sudah banyak dan cukup untuk melindungi dari kanker kulit.
Ya, setidaknya dibanding kulit putih, risiko pemilik kulit gelap lebih rendah untuk terkena kanker.
Walau mungkin tak mengalami kulit terbakar sinar matahari (sunburn), kulit gelap yang mengalami tanning juga bisa rusak DNA-nya akibat paparan sinar UV.
Maka dari itu, pemilik kulit gelap tetap perlu mengoleskan sunscreen. Pilihlah tabir surya yang mengandung titanium karena tidak hanya melindungi kulit, bahan tersebut juga bisa membuat tampilan kulit lebih putih.
8. Kulit lansia
Orang-orang yang berusia lanjut tetap perlu mengoleskan sunscreen setiap hari. Hal ini bertujuan agar terhindar dari penyakit mematikan seperti kanker kulit, atau efek non-kanker lainnya seperti penuaan, kerutan, noda hitam, kulit kendur, dan kulit kasar.
Namun, karena para lansia mungkin kerepotan untuk mengoleskan tabir surya di area kaki dan punggung, sebaiknya pilihlah jenis sunscreen yang model spray.
Nah, beberapa tips memilih sunscreen sesuai jenis kulit tadi bisa menjadi pedoman bagi Anda agar tidak salah pilih tabir surya.
Dengan pemilihan jenis tabir surya yang tepat, kulit akan semakin sehat dan terlindungi dari risiko kerusakan akibat paparan sinar UV matahari.
Advertisement