Sukses

Pilwalkot Semarang: PDIP dan Supriyadi Melangkah Lebih Dulu

Kader lawas PDIP Supriyadi menjadi calon yang pertama kali mengambil formulir pendaftaran wali kota dan wakil wali kota Semarang dalam proses penjaringan di PDIP.

Liputan6.com, Semarang - DPC PDIP Kota Semarang menjadi partai politik pertama yang resmi membuka penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota untuk Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Semarang 2024. Langkah ini menandai bahwa PDIP berada paling depan dan mendahului partai politik lainnya.

Bukan hanya menjaring calon, PDIP bahkan sudah ada yang mengambil formulir pendaftaran.

Adalah Supriyadi, anggota Komisi D DPRD Kota Semarang yang menyatakan diri siap ikut kontestasi lima tahunan ini. Sebelumnya Supriyadi pernah menjadi Ketua DPRD Kota Semarang. Ia dikenal sebagai kader lama PDIP.

Sekretaris DPC PDIP Kota Semarang, Kadarlusman menyebut bahwa pada hari pertama penjaringan, Supriyadi langsung mengambil formulir pendaftaran.

“Setelah kita buka baru Mas Supriyadi yang ambil, lainya mungkin menyusul,” kata Kadarlusman.

Disampaikan juga bahwa penjaringan ini terbuka untuk umum. Kader PDIP atau dari luar bisa mendaftar dan ditunggu hingga 11 Mei 2024.

 

2 dari 2 halaman

Politik dan Moral Tak Boleh Terpisah

Sementara itu, Supriyadi menyatakan mengambil formulir pendaftaran untuk mendaftar sebagai calon wakil wali kota. Ia mengaku berani mengambil formulir karena PDIP adalah partai terbuka yang memberi kesempatan yang sama kepada para kadernya.

"Pengalaman saya 15 tahun di DPRD Kota menjadi modal. Apalagi saya didorong teman-teman dan jaringan di level akar rumput," katanya 

Supriyadi mengaku nothing to loose. Ia menyebut akan tetap baik-baik saja dan menghormati keputusan partai.

"Tentu rekomendasi Ketua Umum tetap kami hormati. Apapun keputusannya. Tapi saya yakin jika sebelum rekomendasi diberikan, semua pendaftar akan diberi kesempatan yang sama untuk diusulkan ke DPP," kata Supriyadi.

Ia juga yakin kompetisi di internal tak akan melahirkan intrik busuk karena mekanisme penjaringan sudah diatur dengan bagus oleh DPP PDIP.

"Kompetitor itu bukan musuh yang harus dihancurkan. Ia adalah kawan yang sama-sama membangun demokrasi agar tak turun derajatnya dan kalah dengan dinasti. Meritokrasi di PDIP itu bagus," katanya.

Menurutnya yang utama dalam proses pemilihan wali kota nanti adalah tegaknya etika dan moral.

"Mereka yang memperlakukan politik dan moral secara terpisah, tak akan mampu memahami keduanya," katanya.