Sukses

Jateng Tak Lagi Punya Bandara Internasional, Jemaah Umroh/Haji Bernasib Entah

Bandara Ahmad Yani Semarang dan bandara Adi Soemarmo Solo dicabut statusnya sebagai bandara internasional sehingga tak bisa melayani penerbangan langsung ke Arab Saudi.

Liputan6.com, Boyolali - Keputusan Kementrian Perhubungan (Kemenhub) dengan menutup penerbangan internasiolan dari Bandara Adi Soemarmo Boyolali, berdampak langsung pada seratus ribu lebih jemaah haji asal Jawa Tengah.

Imbas yang langsung dirasakan langsung jemaah terjadinya peningkatan biaya umroh.

Sekretaris Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh (AMPHURI) Jateng, Muhammad Halim menyebut bahwa penerbangan harus lewat Surabaya atau Jakarta.

"Dengan ditariknya izin penerbangan internasional, maka untuk dirrect flight ke Saudi tidak lagi bisa dilakukan lewat bandara Boyolali/Solo. Akibatnya umroh cost yang dikeluarkan lebih besar. Anggap aja pulang-pergi dari Jateng ke Jakarta ongkosnya Rp2 juta belum lagi transit di penginapan biaya meningkat sekitar 15% hingga 20%," katanya.

Amphuri mengaku terkejut dengan kebijakan yang dikeluarkan Kemenhub. Pembangunan Bandara A Yani diharapkan bisa membuka penerbangan internasional seperti Semarang-Jeddah sehingga mendukung ibadah umroh. Bukannya bisa lebih dekat namun malah makin dijauhkan dari Jateng dengan penutupan penerbangan internasional dari Bandara Adisoemarmo.

Halim menegaskan penutupan rute internasional di Bandara Ahmad Yani dan Bandara Adisoemarmo sangat mengecewakan pelaku usaha biro umroh dan haji yang ada di Jawa Tengah. 

"Jamaah Umroh yang berangkat lewat anggota Amphuri Jateng tahun 2023 menempati posisi ke empat ada 133 ribu. Setelah Jabar, Jatim dan Jakarta. Semestinya pemerintah melihat track record Jawa Tengah sebagai penyumbang keberangkatan jemaah umroh terbanyak keempat setelah Jakarta, Jabar dan Jatim. Bukan malah menutup rute penerbangan internasional," kata Halim.

 

2 dari 2 halaman

Umroh Makin Mahal

Kekhawatiran berlanjut, adanya penutupan rute penerbangan internasional membuat harga tiket penerbangan umroh menjadi semakin mahal. Estimasinya ialah harga normal tiket pesawat untuk umroh sebesar Rp15 jutaan, diperkirakan bisa naik 15 persen hingga 20 persen karena harus berpindah rute dengan biaya tambahan Rp1 juta sampai Rp2 juta. 

"Kalau rute umroh dari Solo-Jeddah normalnya harga tiketnya Rp15 jutaan. Kalau dari Jakarta lebih murah jadi Rp14 jutaan. Tapi nanti pasti ada tambahan Rp1-Rp2 juta. Pasti lebih mahal," katanya.

Saat ini masih menaruh harapan supaya Kemenhub mengkaji ulang penutupan rute penerbangan internasional.

Dwi Widayanto, Bendahara Amphuri Jawa Tengah juga mengkhawatirkan situasi serupa. Pihaknya tidak menginginkan kejadian tahun 2022 yang mana biaya pemberangkatan jemaah umroh secara mendadak mengalami kenaikan akibat dari penutupan rute internasional. 

"Pengalaman 2022 sebetulnya rute Solo sudah dibuka banyak rekan-rekan travel biro sudah booking site. Tapi ternyata bandara Solo belum mengizinkan penerbangan ke Saudi. Itu yang kita khawatirkan akan terjadi kembali," kata Dwi.