Liputan6.com, Luwu - Pemerintah Provinsi Sulsel dan jajaran Forkopimda Sulsel telah berupaya menyalurkan bantuan ke Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, sejak Sabtu (4/5/2024) menggunakan helikopter. Sayangnya, upaya ini gagal karena terkendala cuaca buruk.
Untuk diketahui, terdapat 3.000 warga di 12 desa yang ada di kecamatan tersebut. Akibat banjir dan tanah longsor, tiga jembatan yang menjadi akses ke daerah tersebut terputus hingga pengiriman bantuan via darat tidak bisa dilakukan.Â
Baca Juga
"Helikopter tidak bisa tembus karena cuaca buruk. Kami sudah coba hingga tiga kali tapi gagal," ungkap Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, Minggu (5/5/2024).Â
Advertisement
Pemerintah Provinsi Sulsel, kata Bahtiar, dibantu Polda Sulsel dan jajaran TNI, berupaya melakukan percepatan untuk perbaikan jembatan. Namun, memerlukan alat-alat berat ukuran kecil, mobilisasi bahan bakar alat berat, dan mobilisasi pekerja jalan jembatan.Â
"Untuk ini, butuh waktu seminggu. Sehingga hasil evaluasi, jika menunggu jembatan bisa dilalui, maka warga disana terisolasi hingga satu Minggu ke depan," ungkapnya.
Bahtiar mengungkapkan, dibutuhkan bantuan berupa beras dan ikan kaleng untuk 3.000 warga di 12 desa Kecamatan Latimojong. Tim yang membawa bantuan beras dan lainnya berupaya menembus menggunakan sepeda motor, dan bantuan disalurkan memakai tapi penyeberangan logistik yang dibentangkan di atas sungai.
"Kita akan coba lagi hari ini mengirim bantuan menggunakan helikopter," kata Bahtiar.Â
Sementara, salah seorang warga Luwu, Amri, berharap, BNPB segera mengirimkan bantuan helikopter agar bantuan pangan bisa dikirim ke Kecamatan Latimojong. Mengingat sulitnya membawa bantuan menuju daerah yang terletak di kaki gunung tersebut.
"Disana ada 12 desa, 3.000 warga. Kami harap BNPB segera kirim bantuan helikopter. Karena tidak ada jaminan, akses jalan kesana bisa dibuka untuk satu Minggu ke depan. Semoga pemerintah pusat, BNPB bergerak cepat kirim bantuan," harap Amri.Â
Â
Simaklah video pilihan berikut ini:Â