Sukses

Mimpi Garut Menjadi Pemain Utama Kentang Dalam Negeri Lewat Proyek Upland

Kegiatan Upland adalah bagian dari upaya pemerintah dalam mengembangkan produksi kentang di Garut, kami siap menjadi pemain utama produsen kentang nasional.

Liputan6.com, Garut - Dikenal sebagai salah satu pusat penghasil komoditas pertanian unggulan di Jawa Barat, Garut bersiap menjadi pemain unggulan produsen kentang dalam negeri melalui program upland kentang 2024. Saat ini Garut menjadi penghasil kentang terbesar di Jawa Barat di atas Kabupaten Bandung, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Bogor. Sementara untuk nasional, Jawa Barat berada di posisi ketiga setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Kepala Dinas Pertanian Garut Haeruman, menyatakan produksi kentang Garut cukup berkontribusi dalam sektor pertanian Garut termasuk Jawa Barat. “Produksi kentang Garut tahun lalu mencapai 220 ribu ton atau sekitar 79,67 persen dari produksi kentang di tingkat provinsi Jawa Barat,” ujar dia di sela-sela penanaman perdana bibit kentang proyek upland di Kampung Selecta, Desa Sukawargi, Kecamatan Cisurupan, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, tingkat produksi kentang Garut terus naik setiap tahunnya. Saat ini total area lahan tanam kentang seluas 7.627 hektar yang tersebar di beberapa kecamatan seperti Pasirwangi, Cikajang, Cisurupan, Cigedug, dan Sukaresmi.

“Kegiatan Upland adalah bagian dari upaya pemerintah dalam mengembangkan produksi kentang di Garut, kami siap menjadi pemain utama produsen kentang nasional,” ujar dia bangga.

Seperti diketahui kegiatan upland didasarkan karena belum optimalnya pemanfaatan lahan yang ada dengan jumlah produksi yang dihasilkan. Hadirnya upland project ini diharapkan menciptakan swasembada pangan Indonesia sehingga ketahanan pangannya menjadi lebih baik.

 

2 dari 2 halaman

Target Naik Panen Kentang Petani

Untuk tahap awal di Garut, rencananya program upland kentang akan digulirkan di empat desa di dua kecamatan, yakni Desa Sukawargi Kecamatan Cisurupan, Desa Margamulya, Simpang, dan Cikandang Kecamatan Cikajang. “Semoga kegiatan berdampak terhadap peningkatan produktivitas yang cukup mengesankan,” kata dia.

Saat ini rata-rata panen kentang di Garut baru mencapai 18 ton per hektar, sehingga dengan masuknya program upland, panen kentang petani Garut bisa naik hingga 25 ton per hektare. “Target kami bisa mencapai 35 ton per hektare, dengan syarat bahwa petani harus tetap disiplin dan menjalankan metode-metode yang telah diajarkan,” kata dia.

Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, mengaku bangga dengan besarnya potensi pertanian Garut, salah satunya kentang. Menurutnya, komoditas kentang memiliki prospek cerah, seiring terus meningkatnya permintaan dalam negeri. “Mudah-mudahan dengan penanaman ini, kita menjadi sentra kentang yang unggul, yang bisa memenuhi tidak hanya Kabupaten Garut, Jawa Barat, bahkan Indonesia,” ujar dia.

Dengan meningkatnya produktivitas panen kentang, Barnas berharap mampu memberikan kegembiraan dalam peningkatan tingkat kesejahteraan petani kentang di Kabupaten Garut.

“Kami berharap bahwa dengan nanti majunya perkentangan di sini, maju juga peradaban di tempat ini, di mana anak-anaknya sekolah, lalu kemudian kesehatannya meningkat, lalu pendapatannya bertambah,” papar dia.