Sukses

Kolaborasi Demi Sosialisasi Platform Merdeka Mengajar, Bukti Tak Semua Wilayah Ada Sinyal

Sosialisasi Platform Merdeka Mengajar menjadi penting bagi guru untuk mengembangkan diri dan memanfaatkan teknologi dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar.

Liputan6.com, Kutai Barat - Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur merupakan salah satu wilayah yang berada di pedalaman Pulau Kalimantan. Jika menyebut pedalaman, maka langsung terbayang soal minimnya sarana infrastruktur.

Sinyal telekomunikasi seluler, yang kini sudah dimasukkan ke dalam kebutuhan primer, salah satunya. Berdasarkan data dari Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kutai Barat, 57 persen wilayah di kabupaten ini masuk kategori blank spot.

Selain berdampak pada akses komunikasi jarak jauh, banyak kegiatan penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang terdampak. Misalnya kegiatan di sekolah seperti belajar mengajar maupun peningkatan kapasitas guru.

Donatus misalnya, Guru SD Negeri 012 Kecamatan Damai ini mengajar di kawasan blank spot. Tidak ada sinyal seluler tentu menjadi hambatan. Tak hanya sulit memperoleh sumber bahan ajar, pemahaman terhadap kurikulum pun terlambat.

“Karena tidak ada sinyal, banyak hal dari Kurikulum Merdeka yang belum bisa kami pahami. Karena selama ini masih bingung harus bagaimana dan mulai dari mana,” kata Donatus.

Guru ini merupakan salah satu peserta pelatihan Platform Merdeka Mengajar yang dilaksanakan di Wisata Alam Temenggung Singa Praja, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat selama dua hari. Pelatihan yang dilaksanakan sejak Selasa (7/5/2024) ini diinisiasi oleh PT Bharinto Ekatama (BEK).

Bertajuk ‘Bersama BEK Menuju Kualitas Guru dan Sekolah Hebat’, pelatihan ini diikuti 52 guru SD dan SMP se-Kecamatan Damai. Perusahaan tambang batu bara itu memfasilitasi pelatihan agar guru lebih memahami platform terbaru.

“Kami sangat terbantu lewat pelatihan ini, karena kami akhirnya bisa memahami dalam menggunakan Platform Merdeka Mengajar, serta mendapatkan wawsan yang baru terkait dengan akreditasi sekolah,” tambah Donatus.

Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kutai Barat RL Bandarsyah menyebut kegiatan ini dirasa bernilai penting dan tepat. Karena masih banyak guru di wilayah luar ibukota yang belum paham dengan program anyar Kemendikbudristek itu.

“Berterima kasih kepada PT BEK yang menginisiasi program ini, dan sangat membantu dinas pendidikan dalam mempercepat setiap sekolah dapat melaksanakan dan melakukan akreditasi serta melaksanakan program kurikulum merdeka belajar,” kata Bandarsyah yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Platform Merdeka Mengajar adalah platform teknologi yang disediakan untuk menjadi teman penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya. Platform Merdeka Mengajar juga dibangun untuk menunjang penerapan Kurikulum Merdeka agar dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

Untuk mengakses platform itu, tentu saja butuh akses internet. Di tengah keterbatasan itu, pelatihan ini menjadi sangat dibutuhkan sebab guru mendapat mentor yang membantu mempercepat pemahaman Platform Merdeka Mengajar.

2 dari 2 halaman

Kebutuhan Sekolah

Camat Damai Iman Setiadi menyebut sekolah-sekolah di Kecamatan Damai sangat memerlukan pengetahuan ini. Karena memang selain kurang informasi, beberapa  kampung masih tidak memiliki akses internet yang baik.

Hal ini juga menghambat para guru serta kepala sekolah dapat melaksanakan program ini.

Namun harapannya para guru dan kepala sekolah tidak putus asa. Dengan menggunakan dan memanfaatkan sumberdaya yang ada di sekitarnya dapat membantu pihak sekolah untuk bisa terus maju.

“Terima kasih kepada PT BEK yang menyambut baik usulan para guru untuk melaksanakan pelatihan ini sehingga para guru dan kepala sekolah mendapatkan kesempatan buat belajar,” ujar Iman.

Departemen Head CD PT BEK Kristinawati mewakili manajemen yang hadir di pelatihan itu mengatakan, lewat kegiatan ini diharapkan mutu pendidikan di Kutai Barat terus meningkat. Program ini salah satu kontribusi dan peran serta perusahaan dalam mendukung program pemerintah khususnya para guru dan kepala sekolah.

“Karena tongkat estafet pemimpin ditentukan dari sejak dini. Para gurulah yang mencetak generasi dan pemimpin masa depan,” kata Kristinawati.

Berbagai program pemberdayaan masyarakat oleh PT BEK dilakukan sejalan dengan program SDGs menuju Indonesia Emas. Kontribusi dalam peningkatan kompetensi guru dan sekolah salah satunya.

“Program pendidikan menjadi prioritas utama, dan PT BEK berkomitmen untuk mendukung terciptanya generasi Indonesia emas di tahun 2045,” ujarnya.