Liputan6.com, Garut - Untuk kali kedua secara beruntun dalam dua tahun terakhir, rombongan jemaah haji asal Garut, Jawa Barat didapuk menjadi kelompok perdana keberangkatan haji asal Indonesia melalui embarkasi Bekasi pada musim haji 2024.
“Kloter pertama mengalami delay, akhirnya kami yang kloter kedua menjadi gelombang pertama penerbangan jemaah haji Indonesia melalui embarkasi Bekasi, syukur Alhamdulillah,” ujar Kepala Kemenag Garut Saepulloh, Jumat (10/5/2024) malam.
Menurutnya, sebanyak 432 jamaah haji plus 8 petugas haji Kloter 2 Gelombang satu asal Garut dalam keadaan sehat dan siap melaksanakan ibadah musim haji 2024. Mereka resmi dilepas Pemda Garut, di halaman Pendopo Garut, Jumat malam.
Advertisement
“Mudah-mudahan Allah Subhanahu Wa Ta'ala senantiasa melindungi para jemaah yang berasal dari kabupaten Garut,” ujarnya.
Baca Juga
Dalam keberangkatan perdana musim haji 2024 dari Garut, Saepulloh mengaku gembira setelah kloter dua asal Garut, kembali didaulat menjadi kelompok perdana penerbangan dari embarkasi Bekasi.
“Awalnya bukan kami, tapi kloter satu dari daerah lain delay, akhirnya kloter kedua yang pertama kali berangkat, rombongan secara resmi dilepas Pj. Gubernur Jawa Barat,” kata dia.
Tahun lalu, rombongan jemaah haji asal Garut mendapat kehormatan menjadi kloter satu dengan jadwal penerbangan perdana jemaah haji dari embarkasi Bekasi. “Alhamdulillah seluruh jemaah haji asal Garut mendapatkan kemudahan dalam perjalananan hingga menjelang keberangkatan ke tanah suci,” kata dia.
Asisten Daerah (Asda) I Bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Garut, Bambang Hafidz mengatakan seluruh persiapan dalam pelepasan hingga keberangkatan jemaah haji asal Garut berjalan lancar.
“Para jamaah serta keluarga pengantar yang hadir pun disiplin, sehingga pemberangkatan bisa dilakukan tepat waktu,” kata dia.
Pemda Garut berharap, para jemaah haji asal Garut, mampu melaksanakan seluruh tahapan ibadah musim haji 2024 dengan lancar tanpa hambatan berarti di tengah cuaca ekstrim yang tengah melanda tanah suci Mekah dan Madinah saat ini.
“Dan yang lebih penting ibadah hajinya bisa diterima Allah SWT karena itu merupakan impian dari semua jamaah, kemudian semuanya dapat kembali secara utuh dalam keadaan sehat dan jadi haji yang mabrur,” ujar dia berharap.