Liputan6.com, Mamuju - Pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur di pilkada serentak Sulbar jalur perseorangan sepi peminat. Hingga resmi ditutup pada 12 Mei 2024, tidak ada satu calon pun yang berminat bertarung di pilkada Sulbar lewat jalur perseorangan.
Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Sulbar, Supriadi Narno mengatakan, pelayanan help desk penyerahan dukungan calon jalur perseorangan dibuka sejak 8 Mei 2024. Selama itu, tidak ada satupun figur yang menyerahkan syarat dukungan ataupun melakukan konsultasi.
Advertisement
Baca Juga
"Tidak ada yang meminta akses akun Sistem Informasi Pencalonan (Silon) KPU. Juga tidak ada calon perseorangan yang melakukan penyerahan dukungan," kata Supriadi Narno, Senin (13/05/24).
Supriadi Narno mengungkapkan, berdasarkan Undang-undang Nomor 10 tahun 2016, penduduk yang mempunyai hak pilih dan termuat dalam DPT pada Pemilu 2024 sampai dengan 2 juta jiwa, harus didukung paling sedikit 10 persen.
"Untuk Sulbar dengan jumlah DPT 2024 sebanyak 985.760, calon perseorangan yang maju lewat jalur independen harus mendapat dukungan 98.576 pemilih. Angka ini berdasarkan penjumlahan 10 persen dibagi jumlah DPT Sulbar," ungkapnya.
Lanjut Supriadi Narno menjelaskan, Sulbar yang memiliki enam kabupaten, jumlah sebaran dukungan bagi calon perseorangan di setiap kabupaten minimal 50 persen. Atau calon harus mendapat dukungan dari empat kabupaten.
"Syarat pemberian dukungan pasangan calon perseorangan, yakni formulir pernyataan dukungan disertai dengan KTP dan tanda tangan dari pendukung dan tidak memerlukan materai," tutup Supriadi Narno.
Saat ini, sejumlah figur yang bakal maju pada pilkada serentak Sulbar sebagai calon gubernur dan wakil sedang berebut rekomendasi dari partai politik. Jalur partai politik sejauh ini dinilai sebagai jalur yang memberi harapan besar bagi para tokoh ini untuk meraih kursi gubernur dan wakil gubernur Sulbar.
Ada empat tokoh yang saat ini diketahui sedang berebut rekomendasi partai politik sebagai calon gubernur. Mereka yakni, mantan Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar, Bupati MamujuTengah Aras Tammauni, mantan Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar dan Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Husain Syam.