Sukses

Kesaksian Warga Saat Anak Tikam Ibu Pakai Garpu Tanah hingga Tewas, Minta Dibunuh Setelah Membunuh

Pemuda 26 tahun tega menghabisi nyawa ibunya menggunakan garpu tanah. Dengan kondisi berdarah, pelaku berlenggang kunjungi tetangga ungkap permintaan ini.

Liputan6.com, Sukabumi - Warga digegerkan dengan kasus pembunuhan yang dilakukan seorang anak inisial Rt (26) alias Herang yang menghabisi nyawa ibunya In (45) di Kampung Cilandak, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi.

Peristiwa anak bunuh ibu kandung itu diketahui terjadi pada Senin (13/5/2024). Kejadian itu pertama kali diketahui warga yang curiga dengan kondisi badan pelaku yang terdapat bercak darah pada Selasa (14/5/2024) pagi. 

“Ketahuan tadi pagi sekitar jam 04.00 WIB, pembunuhannya dari kemarin jam 17.00 WIB, semalaman si pelaku itu melamun depan rumahnya. Tadi subuh tiba-tiba dia memberikan uang ke tetangganya,” kata tokoh masyarakat setempat, H Deris. 

“Ditanya kenapa belepotan darah, dia menjawab baru bunuh ibu, dia minta tolong untuk dibunuh,” sambung dia.

Saat ini, pelaku telah digelandang ke Mapolres Sukabumi. Untuk motif pemicu aksi keji tersebut, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap pria 26 tahun itu.

Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri menerangkan, pihaknya akan mendalami keterangan pelaku terkait aksinya membunuh sang ibu. Polisi juga membawa barang bukti berupa garpu tanah yang dipakai pelaku membunuh ibunya.

"Kita akan mendalami motifnya lebih jauh, selain pelaku kami juga membawa barang bukti yang dipakai saat dia melakukan aksinya. Informasi soal katanya dia minta dibelikan motor tidak ada, pelaku beralasan dia kesal kepada ibunya," ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Diautopsi

Sementara itu, Kapolsek Kalibunder Iptu Taufik Hadian menjelaskan jasad korban rencananya akan diautopsi di RSUD Syamsudin SH.

"Pelaku sudah dijemput pihak Satreskrim Polres Sukabumi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, sementara jasad korban yang merupakan ibu pelaku dibawa ke RSUD Syamsudin SH untuk menjalani autopsi, karena tadi juga ada permintaan keluarga agar proses penguburan bisa lebih cepat," singkatnya.