Sukses

Kembali dari World Bank Land Conference, AHY: Kepastian Hukum Agraria Disambut Positif

AHY sebut keberhasilan Kementerian ATR/BPN dalam daftarkan 100juta bidang tanah telah menjadi tanda positif bagi para investor untuk masuk dan berinvestasi di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali ke Indonesia setelah menghadiri World Bank Land Conference di Amerika Serikat.

AHY menyebutkan keberhasilan Kementerian ATR/BPN dalam daftarkan 100juta bidang tanah telah menjadi tanda positif bagi para investor untuk masuk dan berinvestasi di Indonesia.

"Alhamdulillah Kita mendapat respon positif dari berbagai pihak, baik dari bank dunia maupun negara lain peserta konferensi di AS kemarin," kata Menteri AHY di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Minggu (18/05/2024).

"Ini adalah sebuah kehormatan yang diberikan kepada Indonesia untuk menyampaikan kisah sukses kepada para peserta forum,"kata AHY.

Menurutnya kepastian hukum atas tanah bagi para pemilih tanah akan memberi pengaruh pada kepentingan ekonomi dan ketertarikan investor asing sangat besar setelah mendapat kejelasan atas kemudahan investasi melalui kepastian hukum hak atas tanah yang akan diberikan pemerintah Indonesia.

"Ini menjadi tujuan utama ikut dalam konferensi World Bank yaitu dengan memberikan kejelasan kepastian hukum hak atas tanah bagi para pemilik tanah dan untuk kepentingan ekonomi bagi korporasi perusahaan,"kata AHY.

Kepastian hukum hak atas tanah serta kemudahan berinvestasi merupakan upaya pemerintah untuk  mencapai cita-cita Indonesia Emas di tahun 2045. Untuk itu, seluruh elemen pemerintahan harus bekerja semaksimal mungkin untuk mewujudkan hal tersebut.

Kementerian ATR/BPN tengah bekerja untuk menuntaskan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). 

Program ini merupakan program revolusioner besutan Presiden Joko Widodo yang bertujuan untuk memberikan kepastian hukum terhadap seluruh bidang tanah yang ada di Indonesia.

Â