Liputan6.com, Bandung - Badan Geologi melaporkan hasil pantauannya terhadap Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara. Pada periode tanggal 11-19 Mei 2024 ini, gunung api tersebut terus mengalami erupsi.
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid menyampaikan, pada periode itu tinggi kolom erupsi teramati dari 1.000-5.000 kilometer. Erupsi di antaranya disertai lontaran lava pijar mencapai radius hingga sekitar 1,5 kilometer dari bibir kawah.
"Saat ini, satu peralatan pemantauan di Gunung Ibu (yang berlokasi di 1,5 KM dari pusat aktivitas) sedang mengalami kerusakan dimungkinkan akibat terkena material produk erupsi. Peralatan perekaman kegempaan akan menggunakan stasiun baru yang berjarak kurang lebih 3,5 KM dari pusat aktivitas," dalam keterangannya Wafid secara tertulis diterima Liputan6.com, Minggu (19/5/2024).
Advertisement
Baca Juga
Dalam sejarah aktivitas vulkaniknya, letusan Gunung Ibu tercatat sejak tahun 1911 dan mulai tahun 1998 muncul sumbat lava yang kemudian tumbuh menjadi kubah lava. Seiring dengan pertumbuhan kubah lava, terjadi erupsi erupsi dengan intensitas lemah hingga sedang.
Sejak tahun 2020 - 2023 frekuensi erupsinya semakin berkurang jumlahnya setiap hari, namun kolom letusan cenderung bertambah tinggi. Kondisi ini berhubungan dengan meningkatnya gempa-gempa Vulkanik Dalam dan Gempa Vulkanik Dangkal.
Saat ini kubah lava di Gunung Ibu telah melampaui dinding kawah sehingga mengakibatkan terjadinya guguran lava ke arah utara dan barat laut.
"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Ibu masih tinggi, oleh karena itu tingkat aktivitas Gunung Ibu pada tanggal 19 Mei 2024 pukul 12.00 WIT masih tetap di Level IV (AWAS)," katanya.
Masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki dan mendekati Gunung Ibu di dalam radius 4 km dan sektoral 7 km dari arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu," imbuh Wafid.
Simak Video Pilihan Ini:
Warga Empat Desa Diungsikan
Sebelumnya, warga empat desa di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Jumat (17/5/2024), dievakuasi ke tempat yang lebin aman sehubungan dengan erupsi Gunung Ibu.
"Saat ini ada empat warga desa dievakuasi Pemkab Halmahera Barat bersama TNI/ Polri ke Gedung Kecamatan Ibu," kata Wakil Bupati Halmahera Barat Djufri Muhammad melalui Camat Ibu, Warjin Soleman, Jumat (17/5/2024).
Warjin mengatakan, baru empat desa di Kecamatan Tabaru yang mengungsi yakni Desa Goin, Sangaji Nyeku, Tukuwoko dan Desa Duono, di Gedung Pemerintah Kecamatan Ibu, karena lokasi itu dinilai aman.
Berdasarkan data, kata dia, ada 410 jiwa dari 99 Kepala Keluarga (KK) dari empat desa itu yang berhasil dievakuasi pada Jumat dini hari.
"Prioritas evakuasi oleh tim gabungan adalah warga yang usia lanjut, ibu hamil, anak-anak, dan kaum disabilitas," katanya.
Warga lainnya yang ada di sekitar Gunung Ibu, memilih bertahan di rumah untuk menjaga harta mereka, sembari menunggu informasi berikutnya dari Pemkab Halmahera Barat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Halmahera Barat Sofyan Aswad mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim dan menyiapkan lokasi pengungsian di Desa Gam Ici untuk membantu warga terdampak erupsi Gunung Ibu.
Saat ini pihaknya telah mendistribusikan masker kepada warga terdampak erupsi Gunung Ibu, meskipun abu vulkanik tidak terlalu berdampak ke permukiman warga, karena terbawa angin bertiup ke arah timur.
"Pemkab Halmahera Barat telah lakukan siaga, mulai dari menyiapkan tenda di titik pengungsian dan berbagai kebutuhan untuk warga korban erupsi Gunung Ibu," katanya.
Advertisement