Sukses

'Bung Selamat', Penjaga Nyawa Warga Riau di Jalanan Hindari Kecelakaan

Direktorat Lalu Lintas Polda Riau membuat program Bung Selamat untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas khususnya angkutan umum seperti bus ataupun angkutan barang.

Liputan6.com, Pekanbaru - Direktorat Lalu Lintas Polda Riau membuat terobosan menjaga keselamatan masyarakat di jalan raya. Terobosan itu diberi singkatan Bung Selamat dengan kepanjangan Bulan Angkutan Umum Berkeselamatan.

Direktur Lalu Lintas Polda Riau Komisaris Besar Taufiq Lukman Nurhidayat menjelaskan, program ini menindaklanjuti arahan Kepala Korps Lalu Lintas Mabes Polri untuk menekan kecelakaan. Khususnya yang melibatkan angkutan umum atau orang seperti bus dan angkutan barang seperti truk.

Taufiq mengatakan, angka kecelakaan yang melibatkan angkutan umum pada tahun 2024 masih sangat tinggi, tercatat 56 kasus. Yang melibatkan angkutan orang seperti bus 34 kasus, salah satunya kecelakaan bus Subang.

"Yang sempat viral itu, 11 meninggal dunia, salah satu tujuan Bung Selamat itu agar kejadian serupa tidak terjadi di Riau," kata Taufiq.

Selain itu, Polda Riau juga akan menertibkan kendaraan angkutan barang yang over dimensi over load atau ODOL. Pasalnya, banyak keluhan dari masyarakat Bumi Lancang Kuning truk ini menyebabkan kemacetan.

"Masyarakat juga mengeluhkan truk ODOL yang menghancurkan jalan raya, jalan rusak karena ODOL," tegas Taufiq.

Bung Selamat, lanjut Taufiq, juga akan merekayasa titik-titik rawan kecelakaan lalu lintas. Dengan demikian, nyawa warga Riau lebih terjaga di jalanan sehingga tidak hilang sia-sia karena melanggar aturan.

Untuk ketertiban angkutan umum atau bus, mantan Kapolres Rokan Hulu berencana ini akan rapat bersama forum lalu lintas dan angkutan jalan. Polisi bersama Dinas Perhubungan dan BPTD akan mengecek kelayakan kendaraan umum.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Berantas ODOL

Pengecekan bus akan dilakukan di terminal maupun pol dan di tempat parkir kendaraan angkutan umum. Berikutnya edukasi dan pelatihan kepada sopir bus dengan melibatkan diklat tenaga kerja kementrian maupun provinsi.

"Juga dilibatkan sekolah-sekolah mengemudi terakreditasi, pengecekan kesehatan dan narkoba kepada para sopir," ujar Taufiq.

Untuk kendaraan ODOL, Taufiq menyatakan bakal melakukan penegakan hukum. Dengan Bung Selamat, Taufiq berharap kendaraan ODOL bisa ditekan kemudian melakukan rekayasa di daerah rawan.

Bung Selamat akan serentak dilakukan di seluruh Satuan Lalu Lintas Polres jajaran di Riau. Pelaksanaannya dilakukan selama sebulan penuh melibatkan unsur terkait.

"Melalui Bung Selamat ini, mari kita wujudkan berkendara penuh berkeselamatan, utamakan keselamatan dari pada kecepatan, jangan ugal-ugalan di jalan raya," jelas Taufiq.

Video Terkini