Liputan6.com, Pekanbaru - Jembatan Panglima Sampul Alai di Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, ambruk pada Rabu siang, 22 Mei 2024. Jembatan ambruk ini tidak memakan korban jiwa karena sebelumnya sudah dilaporkan berbunyi dan renggang.
Jembatan Panglima Sampul Alai menghubungkan daerah Alai dengan Selatpanjang. Jembatan ambles ini memiliki panjang 180 meter dan berada di atas Sungai Serumbi serta baru saja digunakan pada tahun 2022.
Advertisement
Baca Juga
Jembatan ambruk ini membuat sejumlah warga dan Kapolsek Tebingtinggi Barat di lokasi berhamburan. Masyarakat sebelumnya sudah diperingatkan polisi ketika melintas di jembatan.
Kepala Polres Kepulauan Meranti AKBP Kurnia Setyawan menyebut Kapolsek Tebingtinggi Barat memang diperintahkan ke lokasi setelah jembatan dilaporkan berbunyi dan renggang.
"Saat berjaga itu jembatan tiba-tiba ambruk, kaget juga anggota karena gak nyangka jembatan bakal amblas," kata Kurnia.
Kurnia sudah ke lokasi memantau kondisi jembatan. Dia menyebut jembatan ambruk pada sisi barat dan sebagiannya masuk ke sungai.
"Anak-anak muda sering nongkrong di situ kalau sore dan malam karena ada warna warni di jembatan itu, jembatannya roboh jam 11 siang, warga sedikit yang lewat," ucap Kurnia.
Saat kejadian, Kapolsek Tebingtinggi Barat berteriak agar warga tidak melewati jembatan itu. Bahkan, Kapolsek berteriak agar pengendara yang melintas untuk mempercepat laju kendaraannya.
"Dalam video yang beredar, itu ada suara Kapolsek teriak-teriak ke anggotanya juga, awas-awas lihat ada warga gak di situ, untungnya tidak ada korban," jelas Kurnia.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dermaga Darurat
Kurnia mengatakan jembatan itu diresmikan tahun 2002 lalu. Belum diketahui penyebab jembatan sepanjang 180 meter itu ambruk.
"Penyebabnya kami belum tahu, kami masih menunggu pengecekan dari Dinas PU Riau," ujar Kurnia.
Akibat ambruknya jembatan, akses ke daerah Alai dan Selatpanjang. Polisi sudah menutup jalan ke arah jembatan dan sudah mencarikan jalur alternatif untuk dilalui.
"Kami juga menyediakan kapal penyeberangan supaya warga bisa beraktivitas sambil menunggu perbaikan," terang Kurnia.
Jika ingin melewati jalur darat, masyarakat yang akan melintas harus memutar lewat rute lain dengan durasi waktu 1 jam lebih. Sedangkan di lokasi polisi bersama pihak kecamatan juga membuat dermaga darurat untuk perlintasan.
Advertisement