Sukses

Berkunjung ke Desa Melikan, Industri Kerajinan Gerabah dengan Teknik Putaran Miring

Melalui kearifan lokal dalam industri gerabah ini, Desa Melikan pun masuk ke dalam kategori desa wisata yang wajib dikunjungi.

Liputan6.com, Klaten - Salah satu desa di Jawa Tengah, yakni Desa Melikan, memiliki industri kerajinan gerabah dengan teknik putaran miring. Ini dianggap menarik karena sulit ditemukan di wilayah lain.

Desa Melikan berlokasi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Adapun kerajinan gerabah dengan teknik unik ini tepatnya berada di Dukuh Pagerjurang dan Dukuh Sayangan.

Mengutip dari jadesta.kemenparekraf.go.id, teknik putaran miring merupakan teknik yang unik dan langka. Teknik ini juga memiliki filosofi yang sangat dalam yaitu menghormati perajin perempuan.

Melalui kearifan lokal dalam industri gerabah ini, Desa Melikan pun masuk ke dalam kategori desa wisata yang wajib dikunjungi. Penetapan Desa Melikan sebagai desa wisata sudah dilakukan sejak 1999.

Namun, hal itu tidak langsung terwujud. Desa Melikan memang telah diresmikan secara langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, tetapi hingga saat itu surat keputusannya belum juga turun.

Meski demikian, Dinas Pariwisata dan Pemerintah Kabupaten Klaten telah mengakui Desa Melikan sebagai desa wisata yang potensial. Pemerintah Kabupaten Klaten juga sudah mempromosikan Desa Melikan sebagai desa wisata yang dapat dilihat dari plakat-plakat yang dilengkapi penunjuk arah dengan tulisan Desa Wisata Melikan di jalan Yogyakarta-Solo.

Akhirnya pada 2020, Desa Melikan mendapatkan SK sebagai desa wisata. Dua tahun berselang, alat pembuatan gerabah dengan teknik putaran miring pun dinyatakan sebagai Warisan Budaya Tak Benda.

Selain dibuat dengan alat putaran miring, gerabah Melikan juga memiliki keunggulan lain berupa warnanya yang hitam kecokelatan dan merah kecokelatan. Warna tersebut dihasilkan dari pewarnaan alam saat proses pembakaran dengan cara diasap menggunakan dedaunan.

Saat berkunjung ke sini, wisatawan bisa menyaksikan atraksi wisata pembuatan gerabah dengan teknik putaran miring. Karena promosi yang semakin meluas, pengunjung di Desa Melikan pun semakin lama semakin meningkat.

Sejauh ini, pengunjung Desa Wisata Melikan paling banyak berasal dari kalangan pelajar, mulai dari Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi. Mereka berwisata budaya sekaligus berwisata edukasi. Tak jarang, para mahasiswa jurusan seni juga melaksanakan studi banding di Desa Melikan.

Tak hanya perihal industri kerajinan gerabah dengan teknik putaran miring, Desa Melikan juga memiliki daya tarik lain berupa pemandangan alam yang begitu indah. Desa ini dikelilingi oleh bukit-bukit yang ditumbuhi pohon-pohon besar yang rindang dan hijau serta hamparan sawah luas khas pedesaan yang menambah daya tarik Desa Melikan.

 

Penulis: Resla