Liputan6.com, Garut Kepala Bidang Peternakan Diskannak Garut, Jawa Barat M. Luqman Ismail, menyatakan untuk menghadapi naiknya permintaan warga menjelang idul kurban 1445H/2024, lembaganya telah mengintruksikan pengelola pasar hewan Wanaraja dan Bayongbong menambah hari penjualan.
“Biasanya keduanya beroperasi Rabu dan Minggu kami minta ditambah menjadi tiga hari,” kata dia.
Saat ini rata-rata penjualan domba naik hingga 20 persen dibanding penjualan hari biasa menjelang datangnya Idul adha 1445H/2024. Sementara range harga domba berkisar di angka Rp 3-8 juta per ekor, dengan kapasitas pasar mencapai 800 ekor per hari.
Advertisement
“Ini kemungkinan akan terus meningkat menjelang Hari Raya Idul kurban, perkiraan kami akan terjadi pemasaran sekitar 500 ekor per hari pasar,” papar dia.
Fendy, salah satu pemilik peternakan PD Berkah Farm, menyatakan harga sapi tahun ini mengalami kenaikan sebesar Rp 2 juta per ekor dibanding penjualan tahun lalu.
“Kenaikan harga disebabkan akibat wabah penyakit (PMK) yang tahun lalu, sehingga populasi sapi menurun, serta disebabkan naiknya biaya pakan ternak dan biaya transportasi,” papar dia.
Sementara harga jual sapi kurban tahun ini berkisar di angka Rp 23 – 80 juta per ekor, sesuai dengan berat dan jenis sapi yang diperjualbelikan bagi masyarakat. “Target (penjualan) kami tahun ini paling 150 ekor lah,” ujar dia.
Untuk Idul kurban 1445H/2024 kali ini, Pemda Garut telah menyediakan hewan kurban jenis sapi dan kerbau hingga 9.862 ekor serta 15.436 ekor untuk jenis domba dan kambing.
Angka ini naik sekitar 10-15 persen dibanding tahun tahun di angka 9.200 ekor. “Jadi kalau melihat ketersediaan tahun ini hampir 10 ribu saya kira ini masih mencukupi mudah-mudahan ya,” ujar dia.