Sukses

Jarang Diketahui, 5 Makanan Ini Berkhasiat untuk Antiinflamasi

Berikut lima makanan antiinflamasi yang bisa ditambahkan ke menu diet sehari-hari

Liputan6.com, Yogyakarta - Ada beberapa jenis makanan yang bisa menjadi antiinflamasi alami untuk tubuh jika dikonsumi secara rutin. Kebiasaan ini juga disebut dengan diet antiinflamasi.

Mengutip dari British Vogue, seorang ahli diet, ahli gizi, dan kolumnis Sophie Janvier mengatakan bahwa semua orang harus memahami tentang diet antiinflamasi. Manfaat diet ini bahkan telah terbukti secara ilmiah.

Diet antiinflmasi dapat memberikan lebih banyak vitalitas, termasuk pencernaan yang lebih baik, lebih sedikit nyeri sendi, stabilnya kadar gula darah, serta berat badan ideal. Selain baik dalam membantu mencegah potensi masalah kesehatan, diet ini juga membantu para penderita endometriosis, eksim, atau jerawat.

Berikut lima makanan antiinflamasi yang bisa ditambahkan ke menu diet sehari-hari:

1. Blueberry

Buah-buahan kecil, seperti raspberry, redcurrant, dan semua buah beri, penuh dengan antioksidan. Kandungan dalam buah-buahan tersebut dapat membantu melawan stres oksidatif dalam sel yang mendorong penuaan dan menyebabkan reaksi peradangan.

Blueberry mengandung jenis antioksidan yang sangat efektif, yakni Polifenol. Antioksidan ini telah dipelajari berkali-kali dan terbukti dapat memblokir produksi zat pro-inflamasi tertentu.

2. Buckwheat

Buckwheat atau gandum kuda adalah quinoa baru yang kaya serat, antioksidan, dan protein nabati. Jenis bahan makanan ini juga bebas gluten.

Serat berfungsi untuk memberi makan bakteri baik dalam mikrobiota tubuh yang kemudian akan menghasilkan zat anti-inflamasi. Kandungan serat dalam buckwheat juga memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dari nasi dan pasta.

3. Dark chocolate dengan 85 persen kakao

Dark chocolate yang tinggi kakao (setidaknya 85 persen) merupakan salah satu bahan antiinflamasi terkaya di dunia tanaman. Kakao memiliki antioksidan, mineral, serat, dan theobromine yang tinggi.

Namun, hindari susu atau cokelat putih karena rasanya yang manis. Selain itu, susu dan cokelat putih juga dapat meningkatkan peradangan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Kacang-kacangan

4. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan, terutama almond, adalah sumber serat, protein nabati, mineral, dan antioksidan yang baik. Omega-3 adalah asam lemak spesifik yang penting untuk tubuh.

Kacang-kacangan membantu memproduksi zat antiinflamasi yang berharga dan bermanfaat untuk kesehatan kardiovaskular. Singkatnya, jenis makanan ini sangat baik untuk menghambat masalah kulit, penyakit radang, bahkan dapat membantu mengatasi kecemasan.

Agar lebih optimal, tambahkan ikan berlemak ke dalam menu diet setiap dua kali seminggu, seperti tuna, salmon, sarden, atau makarel. Jenis ikan tersebut menyediakan bentuk lain dari omega-3 antiinflamasi yang dapat melengkapi zat yang ada di kacang-kacangan.

5. Kefir

Kefir merupakan minuman fermentasi yang mengandung probiotik alami, yaitu bakteri hidup yang akan menyemai mikrobioma dalam tubuh yang membantunya menjadi lebih kaya dan lebih beragam. Mikrobioma yang sehat memiliki banyak efek menguntungkan bagi kesehatan, seperti pencernaan yang lebih baik, memperkuat kekebalan tubuh, menyehatkan kulit, hingga berpengaruh pada kesehatan mental yang baik.

Ketika mikrobiota terganggu, maka dapat meningkatkan permeabilitas usus dan pelepasan endotoksin ke dalam darah. Hal ini dapat menyebabkan reaksi peradangan atau inflamasi.

(Resla)