Sukses

Mengenal Friendship Marriage, Keunikan hingga Tantangannya

Beberapa orang mungkin memiliki pengalaman negatif dalam hubungan romantis sebelumnya dan merasa lebih nyaman dengan teman yang sudah lama mereka kenal dan percayai

Liputan6.com, Jakarta - Friendship marriage atau pernikahan persahabatan adalah konsep pernikahan yang didasarkan pada hubungan persahabatan yang kuat, bukan pada cinta romantis.

Konsep ini adalah jenis pernikahan di mana dua individu memutuskan untuk menikah karena mereka memiliki ikatan emosional yang mendalam sebagai teman, berbagi nilai-nilai yang sama, dan memiliki tujuan hidup yang sejalan.

Friendship marriage menawarkan perspektif yang berbeda tentang institusi pernikahan, yang biasanya diasosiasikan dengan cinta romantis dan ketertarikan fisik.

Ada berbagai alasan mengapa orang memilih friendship marriage. Beberapa di antaranya mungkin merasa lelah dengan drama dan ketidakstabilan yang sering menyertai hubungan romantis.

Mereka mungkin mencari hubungan yang lebih stabil dan dapat diandalkan, yang ditawarkan oleh persahabatan yang kuat. Selain itu, beberapa orang mungkin memiliki pengalaman negatif dalam hubungan romantis sebelumnya dan merasa lebih nyaman dengan teman yang sudah lama mereka kenal dan percayai.

Friendship marriage juga bisa menjadi pilihan bagi mereka yang ingin membangun keluarga tanpa tekanan dan ekspektasi yang sering datang dengan pernikahan romantis.

Salah satu keuntungan utama dari friendship marriage adalah stabilitas emosional. Karena dasar dari hubungan ini adalah persahabatan yang sudah terbukti kuat, pasangan cenderung memiliki komunikasi yang lebih baik dan pemahaman yang lebih dalam satu sama lain.

Mereka juga biasanya memiliki sedikit ekspektasi yang tidak realistis tentang pasangan mereka, yang sering kali menjadi sumber konflik dalam pernikahan romantis.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Tantangan

Selain itu, pasangan dalam friendship marriage seringkali memiliki fondasi kepercayaan yang kuat, yang dapat membantu mereka menghadapi tantangan bersama dengan lebih efektif. Meski memiliki banyak keuntungan, friendship marriage juga tidak terlepas dari tantangan.

Salah satu tantangan utama adalah menjaga keintiman emosional tanpa adanya elemen romantis. Pasangan mungkin perlu bekerja lebih keras untuk memastikan bahwa hubungan mereka tetap kuat dan tidak berubah menjadi sekadar persahabatan platonis.

Selain itu, masyarakat mungkin memiliki pandangan yang berbeda atau negatif tentang konsep ini, yang dapat menambah tekanan eksternal pada hubungan tersebut. Pasangan dalam friendship marriage perlu memiliki komunikasi yang terbuka dan jujur untuk mengatasi tantangan-tantangan ini.

Persepsi tentang friendship marriage dapat bervariasi tergantung pada budaya dan masyarakat. Di beberapa budaya, pernikahan dilihat sebagai institusi yang semata-mata didasarkan pada cinta romantis dan reproduksi.

Namun, di budaya lain, pernikahan juga bisa dilihat sebagai kemitraan yang praktis dan fungsional, di mana persahabatan dan kesamaan nilai lebih penting. Dalam konteks ini, friendship marriage mungkin lebih diterima dan dianggap sebagai bentuk pernikahan yang sah dan positif.

Pendidikan dan pemahaman yang lebih luas tentang berbagai bentuk pernikahan dapat membantu mengurangi stigma dan mispersepsi terkait konsep ini. Friendship marriage menawarkan alternatif yang menarik terhadap konsep pernikahan tradisional yang didasarkan pada cinta romantis.

Meskipun memiliki tantangan tersendiri, pernikahan jenis ini dapat memberikan stabilitas emosional dan hubungan yang lebih dalam berdasarkan kepercayaan dan pemahaman.

Dengan meningkatnya pemahaman dan penerimaan terhadap berbagai bentuk pernikahan, friendship marriage dapat menjadi pilihan yang valid dan memuaskan bagi banyak orang. Yang terpenting adalah bahwa pernikahan, dalam bentuk apa pun, harus didasarkan pada kesepakatan bersama dan saling menghormati antara kedua belah pihak.

Penulis: Belvana Fasya Saad