Liputan6.com, Bandung - Tahun ini, Kota Bandung akan melaksanakan pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung pada Pilkada Serentak 2024. Beberapa nama sudah berseliweran disebut-sebut akan akan turut berkontestasi dalam agenda politik tersebut. Lalu, pemimpin seperti apa yang dibutuhkan Kota Bandung?
Dosen politik dari Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Arlan Siddha urun pandangan terkait itu. Menurutnya, pemimpin Kota Bandung harus bisa menjawab tantangan dan memenuhi sejumlah kelayakan.
Baca Juga
Sebagai kota besar di Jawa Barat, pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung bisa menarik perhatian, menjadi agenda politik yang "seksi" dan punya dinamikanya tersendiri.
Advertisement
"Saya melihat pemilihan Wali Kota di Kota Bandung itu menarik dan sangat seksi karena bisa dikatakan Kota Bandung sebagai jantung Jawa Barat. Nama-nama calon masih akan berdinamika," kata Arlan Siddha lewat saluran seluler, pekan lalu (29/5/2024).
Menurut dia, Kota Bandung harus dipimpin oleh orang yang antara lain memiliki kreativitas. Mengingat, Kota Bandung dikenal sebagai kota kreatif, daerah yang juga memiliki potensi ekonomi pariwisata yang tinggi.
Daya kreatif itu juga tak cuma dalam konteks pariwisata saja, tapi juga berani dalam membuat terobosan baru dalam konteks pemerintahan semisal pelayanan, pembangunan, atau pemberdayaan.
Siddha turut menggarisbawahi kalangan anak muda. Pemimpin Kota Bandung dinilai perlu untuk memberdayakan secara positif atau menjalin kolaborasi yang berarti dengan kalangan muda.
"Kota Bandung ini mayoritas adalah pemilih anak muda yang kreatif, maka pemimpin kota ini harus bisa berkolaborasi dengan anak muda, menciptakan hal baru, membuat Bandung lebih keren," pendapat Siddha.
Di samping itu, yang juga sangat penting dan akan menjadi tantangan bagi pemimpin di Kota Bandung adalah isu korupsi. Siapapun namanya, pemimpin itu mesti memiliki integritas yang kuat serta reputasi yang bersih.
Diketahui, Pemerintah Kota Bandung memang memiliki riwayat korupsi atau suap seperti kasus Dada Rosada, Yana Mulyana, hingga Ema Sumarna. Menurut Siddha, isu korupsi akan menjadi catatan tersendiri bagi para pemilih.
"Harus memiliki integritas yang bagus. Pemimpin ke depan harus memiliki track record yang baik, artinya tidak tersandung pada kasus-kasus besar, kasus korupsi," tandasnya.
Sementara disinggung soal potensi kekuatan calon independen, Siddha berpendapat bahwa jalur itu adalah jalan yang sulit. Sebab menurut amatannya, peta politik di Bandung masih didominasi oleh partai politik.
"Meski selama itu bisa dilakukan oleh calon independen, ya, tidak ada masalah. Tapi kalau kita melihat peta kekuatan politik hari ini, partai politik memang masih menjadi tumpuan kendaraan politik yang memungkinkan untuk bertarung dalam kontestasi politik," katanya.
"Saya tidak berniat mengerdilkan yang independen, tapi saya rasa agak berat untuk bermain di pemilihan kepala daerah tahun ini," tegasnya.
Jadwal dan Tahapan
Adapun, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung telah mengumumkan jadwal dan tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung 2024. Beberapa jadwal dan tahan tersebut di antaranya sebagai berikut:
- 24-26 Agustus: Pengumuman pendaftaran pasangan calon
- 27-29 Agustus: Pendaftaran pasangan calon
- 27 Agustus-21 September: Penelitian persyaratan calon
- 22 September: Penetapan pasangan calon
- 25 September - 23 November: Pelaksanaan kampanye
- 27 November: Pelaksanaan pemungutan suara
- 27 Novemeber-16 Desember: Perhitungan suara dan hasil rekapitulasi hasil perhitungan suara