Liputan6.com, Agam - Wisata sejarah sangat menarik bagi sebagian orang yang menyukai masa lampau, mereka bisa melakukan perjalanan melintasi waktu, menjelajahi kisah-kisah yang tertanam dalam tanah, bangunan kuno, dan artefak bersejarah.
Ini adalah cara yang unik untuk menghubungkan diri dengan masa lalu, memahami akar budaya kita, dan menghargai warisan yang telah ditinggalkan oleh generasi sebelumnya.
Baca Juga
Cagar budaya adalah salah satunya, salah satu daerah di Sumatera Barat, yakni wilayah Tiku Kecamatan Tanjung Mutiara memiliki beberapa cagar budaya yang dapat dikunjungi. Tiku dahulunya tercatat sebagai bandar dagang yang maju.
Advertisement
Seiring perkembangan zaman, Tiku tidak lagi seramai dahulu. Sehingga menyisakan beberapa peninggalan di masa lampau yang saat ini menjadi cagar budaya. Salah satunya Manuskrip Topah.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa cagar budaya yang ada di Tiku:
1. Manuskrip Topah
Cagar budaya ini merupakan sebuah manuskrip kuno yang bernama Topah. Manuskrip Topah berisi tentang hukum-hukum agama Islam.
Diceritakan, bahwa dahulunya manuskrip ini ditinggalkan oleh Syech Burhanuddin yang dibawanya dari Madinah. Ia meninggalkan kitab tersebut di Tiku saat perjalanan pulangnya dari Madinah menuju Ulakan Tapakis.
Untuk detail lokasi, cagar budaya ini terletak di Jorong Durian Kapeh, Nagari Durian Kapas Darussalam, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
2. Benteng Jepang
Cagar budaya ini berupa bangunan dari beton berbentuk kura-kura jika dilihat dari atas. Ukurannya tinggi 1 m, bagian terpanjang 6,8 m dan bagian terlebar 5,4 m.
Pintu masuk dari arah utara, berukuran tinggi 80 cm, lebar 90 cm dan ketebalan dinding 1 m. Cagar budaya ini berlokasi di Jorong Pasir Tiku, Nagari Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam.
3. Masjid Gobah
Cagar budaya ini merupakan sebuah masjid di Nagari Tiku. Dahulunya merupakan tempat penyebar syiar Islam di Kawasan Tiku dan sekitarnya.
Dalam kompleks Masjid Gobah terdapat 3 makam, yaitu makam Syekh Abdullah dengan dua muridnya. Ketiga tokoh tersebut adalah pengembang agama Islam di Nagari Tiku.
Cagar budaya ini terletak di Jorong Pasia Tiku, Nagari Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat.
Â