Sukses

Marah ke Tantenya, Siswi SMA Mengunci Diri di Kamar Lantas Nekat Gantung Diri

Pelaku bunuh diri itu sedang marah dengan tantanya (tante) sehingga mengunci diri dalam kamar orang tua kandung korban

Liputan6.com, Jakarta - VG (19), siswi SMA yang juga warga Desa Dulitukan, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT ditemukan tewas dalam kondisi gantung diri pada Minggu (26/5/2024) malam.

Korban ditemukan tewas menggantung dengan tali nilon di rumah Cosmas Laba di RT 012/RW 006, Desa Dulitukan, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata.

Awalnya, Antonius Madar (39), warga Dulitukan, yang rumahnya berjarak sekitar 10 meter dari lokasi kejadian sempat mendengar Eman Etam, adik korban (14) sedang memanggil nama korban namun tidak ada jawaban dari korban.

Antonius pun bertanya kepada Eman apakah korban ada di lokasi kejadian karena selama ini korban tinggal di rumah kerabat yang lain.

Dari Eman, Antonius mendapat cerita kalau pelaku bunuh diri itu sedang marah dengan tantanya (tante) sehingga mengunci diri dalam kamar orang tua kandung korban.

Antonius pun datang membantu Eman memanggil korban namun tidak ada jawaban. Antonius akhirnya mengajak Yosef Kewaman untuk bersama-sama mendobrak pintu.

Saat mendobrak pintu kamar, mereka menemukan korban dalam keadaan tergantung di ruangan depan menggunakan tali nilon warna putih.

Antonius dan Yosef kaget sehingga berlari keluar dan meceritakan kepada warga masyarakat lain dan melaporkan ke kepala desa Dulitukan serta ke Polsubsektor Ile Ape.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengunci Diri

Adik korban, Eman Etam mengaku kalau korban merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Cosmas Bala dan Kristina Kewa (almarhumah).

Ayah kandung korban sedang bekerja menjadi TKI di Malaysia sehingga korban dan Eman tinggal bersama tanta mereka, Vina Gorang.

"Sempat marah dengan tante dan mengunci diri," ujarnya.

Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSUD Lewoleba, Kabupaten Lembata untuk pemeriksaan medis dan visum.

Hasil pemeriksaan oleh dokter RSUD Lewoleba, menunjukan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban dan murni gantung diri.

Jenazah korban kemudian diserahkan ke pihak keluarga dan dibawa ke rumah duka di Kecamatan Ile ape, Kabupaten Lembata untuk disemayamkan.

Pihak keluarga juga menerima kejadian tersebut sebagai musibah sehingga menolak untuk dilakukan autopsi dengan membuat surat pernyataan penolakan.

3 dari 3 halaman

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.