Sukses

Cerita Miris Pak Suroto, Orang yang Mengevakuasi Tubuh Eky dan Vina Usai Dianiaya Geng Motor

Pak Suroto kepada Liputan6.com menceritakan, di sekujur tubuh Vina penuh luka lebam dan banyak darah. Kondisi rok korban tidak wajar dengan celana dalam ada pada bagian paha.

Liputan6.com, Cirebon - Kasus perampasan nyawa sejoli Eky dan Vina Cirebon masih menjadi sorotan publik. Sejumlah saksi pun bermunculan kepermukaan setelah kasusnya kembali ramai usai film Vina: Sebelum 7 Hari tayang di layar lebar dan viral.

Seperti yang disampaikan Suroto, salah seorang saksi mata yang ikut mengevakuasi korban Eky dan Vina saat keduanya tergeletak di Fly Over Talun Kabupaten Cirebon pada 27 Agustus 2016 silam. Suroto mengaku saat itu berpikir keduanya adalah korban kecelakaan tunggal.

"Waktu itu tahun 2016 di jembatan Talun sering terjadi pembegalan malam hari sasarannya orang pulang kerja dan perempuan. Saya tiap sore stand by di Polsek Talun, jam 8 malam keliling bergantian dengan warga lainnya," kata Suroto kepada wartawan, Kamis (6/6/2024).

Suroto mengatakan, saat kejadian cuaca di lokasi sedang gerimis dan di lokasi jembatan Talun sudah banyak orang berkerumun. Ia kemudian mengecek ke lokasi jembatan Talun yang menjadi TKP Eky dan Vina.

Kondisi saat itu, kata dia, di tanjakan arah ke Sumber, sekitar 2 meter dari trotoar jembatan bagian tengah ada korban laki-laki yang diduga Eky, kemudian sekitar 4-5 meter kedepannya terdapat korban perempuan diduga Vina.

"Di atasnya korban perempuan itu ada motor dan kondisi motornya itu tidak apa-apa tidak rusak. Posisi si laki-laki saya sempat pegang saya dek, dek tidak menjawab dan saya pastikan sudah meninggal. Saya coba lepas ikatan helmnya korban laki-laki keluar darah banyak sekali. Sekujur tubuhnya banyak luka termasuk korban perempuannya juga," ujar dia.

Tak lama kemudian, Suroto langsung menuju ke korban perempuan yang diduga adalah Vina. Saat itu, Suroto mendengar suara minta tolong dari korban perempuan, hingga dipastikan masih hidup.

"Tolong-tolong, saya bilang iya sabar dek sabar ya mobilnya sedang meluncur ke sini nanti dibawa ke rumah sakit. Ia terus minta tolong dan tidak lama kemudian mobil datang dan saya angkat korban perempuan bertiga ke mobil untuk dibawa ke rumah sakit termasuk korban yang laki-laki itu," ujar Suroto.

Pada kesempatan itu, Ia mengaku sempat melihat kondisi korban baik laki-laki maupun perempuan. Hampir di sekujur tubuh korban penuh luka lebam dan banyak darah keluar.

Bahkan, Suroto mengaku sempat membenarkan kembali celana dalam korban perempuan kemudian ditutupi jaket. Kondisi Vina, kata dia, saat itu terlihat banyak luka di tangan dan kaki hingga penuh darah.

"Waktu itu saya lihat kondisi roknya tidak wajar dan celana dalam kok ada di bagian paha. Jadi saya bantu naikin celana dalamnya tidak sampai ngepas ke pinggang kemudian ditutup jaket," ujar Suroto.

Setelah mengantar korban, Suroto kembali ke rumah berbincang dengan istrinya mengenai keanehan yang dilihatnya. Kepada istri, Suroto mengaku ada keanehan dari peristiwa kecelakaan yang terjadi saat itu.

Keanehannya yakni korban mengalami luka lebam dan memar yang cukup parah. Sementara itu, motor korban tidak ada yang rusak.

"Saya sempat ngobrol kalau kecelakaan umumnya ada luka baret-baret dan motor juga pastinya ada bekas lecet. Tapi ini banyak luka dari korban laki-laki pas saya cobe lepas helmnya banyak darah mengalir. Waktu itu saya tidak curiga itu pembunuhan cuma aneh aja dan cerita ke istri," ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Ikut Sidang dan Olah TKP

Dua hari setelah kejadian, Suroto dipanggil Polres Cirebon Kota untuk dimintai keterangan sebagai orang yang membantu evakuasi korban bersama Polsek Talun. Bahkan, Suroto mengakui ikut olah TKP bersama anggota Polres Cirebon Kota pada malam hari.

Suroto mengaku sempat ikut polisi melakukan olah TKP di SMPN 11 Cirebon hingga kebun tempat Eky dan Vina dieksekusi. Saat itu, Ia mengaku melihat dua tersangka sedang dibawa polisi.

"Dari luar mobil yang saya naiki saya lihat ada 2 orang yang dibawa polisi tapi tidak kenal. Saya tidak lihat terlalu detil pelaku dan anggota polisi yang membawanya, yang jelas anggota nanya ke pelaku kamu pukul pakai apa, balok nya dibuang kemana. Dibacok pakai apa. Tapi saya tidak ikut sampai sejauh itu. Saya juga tidak cari informasi lebih detil. Saat itu malam dan pakai lampu seadanya lampu dari hp," katanya.

Suroto mengaku sempat ikut sidang dan memberikan keterangan sebagai saksi yang ikut membantu evakuasi korban. Saat sidang, Suroto menyampaikan apa adanya seusuai yang dilakukannya di TKP jembatan Talun.

"Saya ikut 2 kali sidang dan memberikan keterangan yang sama seperti yang saya sampaika tidak direkayasa apa adanya. Saya dipanggil sebagai saksi yang mengevakuasi korban," ujar dia.