Sukses

Wartawan Dikeluarkan dari Grup WhatsApp Diduga usai Beritakan Kritik, Ini Klarifikasi PLN Lampung

Pengamat Kebijakan Publik, Benny NA Puspanegara menyayangkan tindakan Manager Komunikasi PLN UID Lampung, Darma Saputra yang mengeluarkan seorang wartawan dari grup WhatsApp PLN Lampung karena mengkritik soal penanganan padamnya listrik di Lampung.

Liputan6.com, Lampung - Padamnya listrik di seluruh wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) terkhusus di Provinsi Lampung pada Selasa-Rabu (4-5/6/2024) menyisakan cerita karena banyak warga menjadi korban. Termasuk pula wartawan. 

Beberapa wartawan yang sempat memberitakan kritikan warga terkait padamnya listrik pun dikeluarkan dari Grup WhatsApp PLN Lampung.

Salah satu wartawan tersebut bernama Bayumi Adinata, dari Trabas.co. Menurut Bayu, Ia dikeluarkan dari grup yang berisi para jurnalis tersebut setelah memberitakan kritikan yang disampaikan oleh pemerhati kebijakan publik, Benny N A Puspanegara.

Lantas, Benny pun mengaku prihatin dengan mental pejabat PLN yang berbuat demikian. Menurut Sekjen Bangsawan Muda Indonesia ini, semestinya seorang manajer komunikasi mampu menampung aspirasi rakyat dengan bijak.

Bukan malah mengeluarkan wartawan dari grup WhatsApp hanya karena sebuah pemberitan berisi kritikan rakyat.

Benny pun berharap agar manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Lampung Darma Saputra dicopot dari jabatannya.

Asisten Manager Komunikasi PLN UID Lampung, Darma Saputra mengatakan bahwa pihaknya sama sekali tidak anti kritik seperti yang disampaikan oleh beberapa media.

"Sejauh ini ya kita welcome dengan siapa saja, semua kita layani dengan baik. Kita membuka ruang seluas-luasnya kepada siapa pun, karena itu tugas saya. Saya melayani siapa pun, apapun latar belakangnya," kata Darma kepada Liputan6.com, Jumat (7/6/2024).

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Penjelasan Manajer Komunikasi PLN Lampung

Dia menuturkan, soal dikeluarkannya seorang wartawan dari grup WhatsApp PLN Lampung itu bukan tanpa alasan. Menurut dia, saat itu yang bersangkutan dengan sengaja beberapa kali mengirim link berita yang sama ke dalam grup WhatsApp PLN, sehingga informasi yang disampaikan oleh PLN Lampung tertutup karena link tersebut. 

"Peristiwa ini terjadi pada saat yang tidak tepat, sebelumnya yang bersangkutan mengirim link berita, isi beritanya sepertinya terkait kritik penanganan PLN Lampung soal pemadaman listrik kemarin. Tapi memang tidak saya tanggapi, karena beritanya sudah saya baca. Kemudian ketika saya mengirimkan informasi kembali soal penanganan PLN, malah ditutup lagi oleh kiriman link berita yang sama oleh yang bersangkutan, sehingga informasi yang saya berikan ini tertutup," tuturnya.

Dia menyampaikan, hal serupa yang dilakukan oleh wartawan tersebut sering terjadi.

"Ada jutaan manusia ini butuh informasi dari saya lo, terkait padamnya listrik, jangan diganggu, nanti dulu. Itu kan urusan lain, yang bersangkutan sudah mengirim link tersebut dan sudah saya baca, ya cukup. Cuma, disaat orang lain butuh informasi dan ditutup dengan link yang sama, tendensinya seperti apa, kan itu ada tendensi tersendiri," katanya.

Kemudian, ditanya soal kondisi aliran listrik di Lampung sudah seperti apa, Darma menyampaikan bahwa keadaannya sudah 100 persen normal.

"Sejak kemarin, lebih dari 24 jam kondisi listrik di Lampung dalam keadaan aman," kata dia.

Terkait adanya potensi pemadaman listrik susulan, kata Darma, segala sesuatu bisa terjadi karena permasalahannya ada di sistem.

"Segala sesuatu itu bisa terjadi, namanya juga sistem. Namun kita pun mengantisipasi, memitigasi, mengevaluasi hal hal yang mungkin terjadi. Saat ini pun dari manajemen melakukan kunjungan ke beberapa pembangkit listrik, kita memastikan kondisi listrik kita tetap aman," pungkasnya.