Sukses

Cara Unik Pasar Hewan di Bone Bolango Pikat Pembeli Jelang Idul Adha

Banyak pasar hewan dadakan bermunculan di berbagai tempat. Salah satunya pasar hewan di Desa Bongoime, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.

Liputan6.com, Gorontalo - Jelang Hari Raya Idul Adha yang tinggal menghitung hari, membuat aktivitas penjualan ternak sapi terus meningkat. Sejumlah pasar hewan di Provinsi Gorontalo terlihat ramai.

Tidak hanya itu, banyak pasar hewan dadakan bermunculan di berbagai tempat. Salah satunya pasar hewan di Desa Bongoime, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.

Pasar hewan yang hanya buka setiap tahun menjelang Idul Adha ini mengalami lonjakan permintaan. Puluhan ekor sapi siap jual dengan harga yang bervariasi  bisa didapatkan oleh pembeli.

Yasi (65) salah satu pemilik sapi mengatakan, untuk tahun ini stok sapi yang mereka sediakan mencapai 30 ekor. Hampir semua sapi yang mereka jual sudah laku dibeli untuk kebutuhan hewan kurban.

"Awalnya kami sediakan stok 30 ekor. Saat ini tinggal tersisa 8 ekor yang masih belum dibeli," kata Pria yang akrab disapa Opa Yasi.

Opa Yasi bilang, meningkatnya pembeli sapi kurban pasti diiringi dengan harga jual sapi yang cenderung mahal. Harganya pun bervariasi, untuk sapi bali, itu dibandrol dengan harga Rp12 juta hingga Rp15 juta ke atas.

"Sapi yang ukuran sedang 14 juta. Kalau sapi yang besar beda harga lagi, tergantung penawaran pembeli," katanya.

Dirinya juga mengungkapkan, menjual sapi kurban bukanlah baru kali pertama. Ia tengah menggeluti bisnis ini kurang lebih selama 10 tahun. Bahkan Opa Yasi sendiri sudah banyak memiliki langganan tetap setiap Idul Adha tiba.

 

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Hewan Kurban Bisa Dititipkan

Di tempat yang sama, Jamal (50) salah seorang yang juga menjual sapi di tempat itu mengatakan, sapi yang mereka jual rata-rata itu jenis sapi bali. Sebab, sapi bali memiliki tekstur daging yang berbeda dengan sapi lokal.

"Kalau sapi bali dagingnya itu kering. Kalau sapi jenis lain apalagi lokal, tekstur daging memiliki banyak air atau basah,"kata Jamal.

Jenis sapi bali memang sudah menjadi langganan para peminat yang ingin membeli sapi. Karena bukan hanya dagingnya yang kering tapi tubuh sapi terlihat besar.

Berbeda dengan pasar ternak di tempat lain, kata Jamal jika membeli di pasar mereka, itu sapinya bisa dititip dahulu sembari menunggu hari raya. Jadinya bisa dibeli jauh hari sebelum disembelih.

"Kalau di sini, setelah beli masih bisa dititip dan kami pelihara. Nanti sudah hari raya baru diantar" ia menandaskan.

Cara itu dianggap baik dan membuat pasar hewan Opa Yasi dan Kawan tidak pernah sepi dari pembeli. Selain bisa titip sapi, sapi yang telah dibeli diantar langsung oleh mereka.