Sukses

Jelang Idul Adha, Harga Bahan Pokok di Gorontalo Melonjak Drastis

Kenaikan bahan pokok ini terjadi di sejumlah pasar tradisional. Tidak hanya pasar, di lapak pedagang kecil juga bahan pokok ikut naik.

Liputan6.com, Gorontalo - Jelang hari raya Idul Adha, sejumlah bahan pokok di Provinsi Gorontalo mulai merangkak naik. Mulai dari beras, minyak Goreng hingga bumbu dapur yang menjadi kebutuhan harian masyarakat.

Kenaikan harga bahan pokok ini terjadi di sejumlah pasar tradisional. Tidak hanya pasar, di lapak pedagang kecil juga bahan pokok juga ikut naik.

Salah satunya harga cabai rawit yang kini menyentuh di harga Rp 90 ribu per kilogram. Padahal, pekan lalu harga cabai masih di kisaran harga Rp 60 ribu per kilogram.

Tidak hanya cabai rawit, bawang merah dan bawang putih juga ikut naik. Saat ini, harga bawang merah berada di harga Rp 54 ribu per kilogram dan bawang putih Rp50 ribu per kilogram.

Padahal, pekan lalu kedua komoditi bawang ini masih cenderung murah. Bawang merah Rp40 ribu per kilogram dan bawang putih hanya Rp35 ribu per kilogram.

Berbeda dengan harga tomat yang juga turut naik dari sebelumnya. Pekan lalu harga tomat hanya berada di kisaran Rp 15 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 24 ribu per kilogram.   

Sukrin salah seorang pedagang di pasar tradisional Desa Tambo'o, Bone Bolango Gorontalo bilang, harga bumbu dapur mengalami kenaikan disebabkan karena musim penghujanan. Sehingga pasokan dari petani sangat kurang.

"Kalau musim hujan seperti ini memang harga barito (Bawang, rica, tomat,) harganya pasti naik," kata Sukrin.

Diperkirakan kata Sukrin, harga bahan pokok terutama barito akan terus naik. Bahkan harganya akan lebih mahal lagi dari yang sebelumnya.

"Permintaan banyak, pasokan sedikit. Otomatis harga naik, apalagi jelang hari raya Idul Adha," tuturnya.

Sementara untuk bahan pokok beras dan minyak Goreng saat ini harganya fluktuatif. Minyak Goreng tergantung harga stok yang diterima oleh pedagang.

"Harga beras untuk saat ini masih normal Rp 650 per karung dan untuk minyak kelapa masih Rp 320 ribu gelong," ia menandaskan.

 

Simak juga video pilihan berikut: