Liputan6.com, Jakarta - Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terletak di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengalami kenaikan status dari Waspada (Level II) ke Siaga (Level III) pada Senin (10/6/2024) pukul 09.00 Wita.
Peningkatan status Gunung Lewotobi Laki-Laki ini resmi disampaikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) setelah adanya peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Baca Juga
Menurut laporan PVMBG, meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki ini ditandai dengan peningkatan jumlah gempa vulkanik dalam, gempa vulkanik dangkal, serta gempa tremor dan juga gempa guguran yang terus-menerus terjadi.
Advertisement
Selain itu, secara visual terdapat aliran lava pada arah timur laut cendrung stabil dan tidak ada pergerakan yang signifikan serta terdapat aliran lava yang mengalir sekitar 4340 meter dari pusat kawah Gunung Lewotobi Laki-Laki.
PVMBG menghimbau agar masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung maupun wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 3 km dari pusat erupsi serta sektoral 4 km pada arah Utara – Timur laut dan 5 km pada sektor Timur laut.
Masyarakat juga diharapkan untuk tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya dan mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
8 Desa Terdampak
Sebanyak 8 desa di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilanda hujan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Delapan desa tersebut yakni Desa Dulipali, Desa Hokeng Jaya, Desa Nawokote, Desa Boru, Desa Pululera, Desa Persiapan Padang Pasir, Desa Klatanlo, dan Desa Persiapan Nawokote B.Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur Avelina Manggota Hallan mengatakan Pemda telah melakukan upaya mitigasi dengan menyalurkan masker kepada masyarakat.
"Pemda sudah menyalurkan bantuan masker untuk warga terdampak hujan abu di Kecamatan Wulanggitang," ujar Avelina.
Â
Belum Ada Rencana Evakuasi Warg
Avelina berujar sampai saat ini belum ada rencana evakuasi terhadap warga yang terdampak di 8 desa tersebut.
Meski begitu, apabila ada peningkatan status gunung dari level normal ke siaga maka Pemda akan mengambil langkah preventif untuk mengantisipasi dampaknya.
BPDB mengimbau masyarakat agar tetap mengenakan masker dan alat pelindung lainnya dan tetap mengikuti informasi resmi dari pemerintah.
"Kami mengimbau warga sekitar tetap mengenakan masker atau alat pelindung lain untuk menghindari bahaya abu vulkanik," ujarnya.
Advertisement