Liputan6.com, Bandung - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI menyatakan video layanan detoksifikasi vaksin Covid-19 yang diunggah di media sosial Facebook adalah keliru alias tidak benar (hoaks) pada 27 Mei 2024.
Unggahan video tersebut menampilkan beberapa artikel yang mengulas efek samping vaksin Covid-19 dari berbagai merek vaksin dan menginformasikan adanya team detoks vaksin serta imunisasi yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Faktanya, klaim dalam unggahan video tersebut adalah tidak benar.
Baca Juga
Lantas apa sebenarnya yang dimaksud dengan detoksifikasi sebenarnya? Apa itu detoksifikasi? Berikut penjelasan dari dr Karunia Ramadhan di laman Klik Dokter.
Advertisement
"Detoksifikasi adalah proses normal dari tubuh untuk membuang atau menetralkan racun melalui hati, usus besar, ginjal, paru-paru, dan kulit," terang Ramadhan dicuplik Senin, 10 Juni 2024.
Ramadhan menuturkan hati atau liver merupakan organ terpenting yang berfungsi menetralisasi racun dalam tubuh.
Tanpa fungsi hati yang baik, zat-zat racun dalam tubuh akan menumpuk di dalam darah dan menyebabkan kerusakan pada otak dan bagian tubuh lainnya.
Bahkan, pada keadaan kerusakan hati yang berat, racun menjadi tidak dapat dikeluarkan sehingga dapat menyebabkan kematian.
Karena itu, kita harus senantiasa menjaga kesehatan hati agar organ tersebut dapat bekerja dengan sempurna.
"Zat racun dalam tubuh dapat berasal dari luar maupun dari dalam tubuh, semua zat akan masuk ke dalam hati melalui peredaran darah," ungkap Ramadhan.
Â
Contoh Zat Racun
Beberapa contoh zat racun yang berasal dari luar tubuh ialah:
- Alkohol.
- Obat-obatan.
- Polusi udara.
- Zat kimia yang berasal dari asap rokok.
- Pestisida yang dikonsumsi dari makanan sehari-hari.
- Zat pengawet.
- Makanan yang dibakar.
- Dan sebagainya.
Sedangkan zat racun yang berasal dari dalam tubuh, di antaranya:
- Amoniak.
- Asam laktat.
- Beberapa hormon yang kadarnya terlalu tinggi.
- Dan sebagainya.
"Zat-zat tersebut setelah masuk ke dalam hati akan diubah menjadi zat yang tidak berbahaya dan mudah larut dalam air, untuk berikutnya dikeluarkan oleh tubuh melalui urine, keringat, maupun proses pernapasan," terang Ramadhan.
Â
Advertisement
5 Cara Membantu Hati dalam Proses Detoksifikasi
Untuk membantu hati dan organ lain dalam melaksanakan proses detoksifikasi, sebaiknya kita menerapkan pola hidup yang sehat, di antaranya:
1. Cukup istirahat
Istirahat yang cukup akan membantu regenerasi hati, sehingga hati yang lelah bekerja mampu beregenerasi dan memperbaiki sel-sel nya yang telah rusak. Fungsi hati yang selalu sehat membuat tubuh menjadi prima.
2. Hindari asap rokok
Selain sebagai salah satu sumber racun tubuh, menghindari asap rokok dapat membantu menjaga kesehatan paru. Paru merupakan salah satu organ penting dalam mengeluarkan zat hasil detoksifikasi, terutama karbondioksida.
Contohnya, pada orang yang mengonsumsi alkohol maka hati akan mengubah alkohol menjadi air dan karbondioksida, kemudian zat tersebut akan dikeluarkan bersama hasil metabolisme lain pada proses pernapasan.
3. Banyak konsumsi sayur dan buah
Sayur dan buah kaya akan kandungan vitamin dan zat antioksidan. Zat-zat tersebut akan membantu organ-organ tubuh dalam menetralisir racun dan oksidan-oksidan jahat dalam tubuh. Untuk itu, rutin mengonsumsi sayur dan buah akan membantu proses detoksifikasi hati.
4. Rutin melakukan aktivitas fisik
Kegiatan olahraga akan menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan hati serta organ tubuh lainnya. Selain itu, berkeringat akan membantu keluarnya sisa metabolisme dan zat racun dalam tubuh, terutama melalui keringat.
5. Konsumsi cukup air putih
Air merupakan substansi terpenting tubuh manusia termasuk organ-organ di dalamnya. Untuk menjaga fungsi organ tetap normal, maka tubuh tidak boleh kekurangan cairan.
Selain itu, cairan yang cukup dalam pembuluh darah dapat memperlancar transportasi oksigen menuju organ-organ sehingga organ dapat bekerja dengan optimal.
Kadar cairan yang cukup dapat membawa sisa-sisa metabolisme dan detoksifikasi menuju ginjal untuk dibuang dalam bentuk urine. Konsumsi air putih yang cukup juga menjaga fungsi organ ginjal tetap baik.
Setelah mengalami proses detoksifikasi di hati, zat sisa tersebut akan dikeluarkan melalui feses, produksi keringat, urine, maupun zat karbondioksida yang dikeluarkan melalui organ paru.
"Setelah berbagai racun dikeluarkan oleh tubuh, maka badan akan senantiasa terasa lebih sehat dan segar," jelas Ramadhan.
Pasalnya, manusia hidup tidak dapat lepas dari zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, baik zat-zat yang berasal dari luar maupun dari dalam tubuh itu sendiri.
Zat racun yang berbahaya bagi tubuh tersebut dalam kadar tertentu masih dapat dinetralisir dan dibuang oleh tubuh melalui proses yang dikenal dengan detoksifikasi.