Sukses

Murid Belajar di Bekas WC, Pj Gubernur Riau Minta Pj Bupati Kampar Cari Solusi

Pj Gubernur Riau SF Hariyanto meminta Pj Bupati Kabupaten Kampar turun ke lokasi dan mencari solusi untuk murid SDN 002 Tanjung yang belajar di ruangan bekas WC.

Liputan6.com, Pekanbaru - Belasan murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 002 Desa Tanjung, Kecamatan Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, belajar di ruangan bekas water closed (WC), sampai ke telinga Penjabat Gubernur Riau SF Hariyanto. Pria yang sebelumnya menjabat Sekretaris Daerah Riau itu meminta Penjabat Bupati Kampar Hambali turun ke lokasi.

Hariyanto tak ingin generasi penerus bangsa tidak mendapat hak pendidikan yang layak. Apalagi bekas WC itu sudah 5 tahun digunakan untuk murid baru atau kelas 1 menimba ilmu dasar.

"Saya minta Pj Bupati Kampar segera cari solusi yang cepat," ujar Hariyanto.

Hariyanto juga meminta anak buahnya di Dinas Pendidikan Provinsi Riau berkoordinasi dengan Pemkab Kampar terkait keadaan SDN 002 Tanjung.

Menurut Hariyanto, sekolah dasar merupakan kewenangan dinas pendidikan kabupaten. Namun perlu dikoordinasikan cepat oleh dinas pendidikan provinsi ke kabupaten.

"Saya tak ingin siswa SDN 002 berlama-lama belajar di ruangan bekas WC, sangat disayangkan dan memprihatinkan," tegas Hariyanto.

Apalagi, kata Hariyanto, masih ada SDN lainnya yang juga punya kondisi serupa. Pihaknya tengah mencari solusi pembiayaan agar pembangunan gedung baru cepat diselesaikan.

"Saya dapat informasi ada juga SD tanpa dinding di Rantau Kasih, saya usahakan CSR dari perusahaan untuk membangun sekolah itu," jelas Anto.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bekas Gudang

Sebelumnya, ada 18 murid kelas 1 SDN 002 Desa Tanjung belajar di ruangan bekas WC. Dulunya, bangunan tersebut merupakan gudang tapi disulap menjadi ruangan belajar.

Hal ini dilakukan karena SDN 002 punya ratusan murid sementara ruangan belajar hanya 9. Pihak sekolah juga menjadi ruangan guru sebagai tempat belajar.

Pihak sekolah sudah 2 kali mengajukan proposal bangunan baru. Pihak dinas sudah pernah survei ke lokasi serta mengukur tanah tapi hingga kini ruangan belajar baru belum ada.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini