Sukses

35th Anniversary Tour Era to Era Digelar, Band Luna Sea Pilih Tokyo Dome sebagai Lokasi Terakhir Konser

Konser perayaan ulang tahun ke-35 Luna Sea dibagi menjadi tiga bagian dan bagian pertama dari tur ini telah dimulai pada 25 Mei lalu di Kanagawa dan akan berakhir pada 14 Juli mendatang di Okinawa.

Liputan6.com, Bandung - Genap kali ke-10 grup musik Jepang yang beraliran rock, Luna Sea, memilih Tokyo Dome sebagai lokasi akhir rangkaian tur 35th Anniversary Tour Era to Era. Secara durasi waktu Luna Sea, kembali menggelar konser di Tokyo Dome setelah 14 tahun berlalu.

Diberikan Japan Today dicuplik dari Japanese Station, Senin, 10 Juni 2024, konser perayaan ulang tahun ke-35 Luna Sea dibagi menjadi tiga bagian dan bagian pertama dari tur ini telah dimulai pada 25 Mei lalu di Kanagawa dan akan berakhir pada 14 Juli mendatang di Okinawa.

Bagian kedua dari tur ini akan dimulai pada 27 Juli 2024 di Niigata dan berakhir pada 1 September di Hokkaido. Sementara untuk bagian ketiga akan dimulai pada 14 September di Ibaraki dan berakhir 15 November di Kanagawa.

Konser di Tokyo Dome yang bertajuk Lunatic Tokyo 2025 - Kurofuku Gentei Gig - akan mengakhiri rangkaian tur pada 23 Februari 2025 mendatang.

Ryuichi Kawamura sebagai vokalis utama Luna Sea juga menyatakan antusiasmenya dalam menyambut konser Tokyo Dome tahun depan.

"Aku yakin konser ini akan jadi malam resolusi kita! Ayo bertemu di Tokyo Dome!," ujarnya.

Band legendaris ini memulai debutnya pada 1989 hingga dibubarkan pada 2000. Tujuh tahun setelahnya, Luna Sea mengadakan konser reuni di Tokyo Dome dan kembali resmi beraktivitas di tahun 2010.

 

2 dari 7 halaman

Legenda yang Tidak Pernah Berakhir

Musik hard rock yang kental, sengau vokal khas sang vokalis, dan solidnya personel yang tidak pernah ada pergantian di dalamnya sejak awal pembentukannya hingga saat ini mengukuhkan Luna Sea sebagai band legendaris.

Luna Sea terbentuk dari dua band sebelumnya, yaitu band Lunacy yang dibantuk pada tahun 1986 dengan anggota Jun 'J' Onose (bass) dan Kiyonobu 'Inoran' Inoue (gitar), dan band Pinocchio dengan anggota Yasuhiro 'Sugizo' Sugihara (gitar) dan Shinya Yamada (drums).

Kedua band tersebut aktif bermain dalam berbagai live performance dan saling mengenal satu sama lain. Saat kelulusan SMA, saat dimana kedua band itu menghadapi masalah kehilangan personilnya, Shinya mencetuskan sebuah ide untuk menggabungkan kedua band tersebut, dengan nama Lunacy pada tahun 1989.

Saat live performance pertama Lunacy , Ryuichi 'Ryuichi' Kawamura saat itu masih menggunakan nama panggung Rayla, vokalis dari band Slaugher, terkesima menyaksikan penampilan Lunacy dan bertekad untuk dapat bergabung dengan tband tersebut.

Sebelumnya, Sugizo dan Inoran yang pernah melihat penampilan live Slaugher pun merasa tekesan dengan penampilan Ryuichi.

Karena saat itu, Lunacy juga sedang membutuhkan vokalis, maka akhirnya Ryuichi pun bergabung dengan Lunacy dan keluar dari Slaugher. Anggota tetap band tersebut akhirnya terbentuk Ryuichi pada vokal, Sugizo dan Inoran pada gitar, J pada bass, dan Shinya pada drums.

 

3 dari 7 halaman

Perjalanan Karir Luna Sea

Mereka memutuskan untuk pindah ke Tokyo untuk dapat lebih mengembangkan karir mereka bersama Lunacy. Pada masa itu, sekitar tahun 1990, J mengusulkan untuk mengubah nama Lunacy menjadi Luna Sea seperti yang dikenal hingga saat ini.

Setelah beberapa live performance, mereka merilis demo tape pertama berjudul Lunacy yang berisi 3 lagu sebanyak 100 kopi dan berhasil terjual habis.

Setelah merilis demo tape keduanya yang berjudul Shade beberapa bulan setelahnya dan kembali terjual habis sebanyak 1.000 kopi, mereka kemudian ditemukan oleh Hide (gitaris band X Japan) dan ditarik untuk bergabung dengan label indie milik Yoshiki (leader band X Japan) bernama Extasy Records.

Di label tersebut mereka merilis album pertama mereka, Luna Sea yang melambungkan popularitas mereka. Namun mereka tidak terlalu lama berada dalam label Extasy Records, karena pada tahun 1992 mereka berpindah ke label major MCA Victor yang merupakan anak perusahaan Universal Music dan merilis album kedua atau album major pertama mereka 'Image' pada tahun 1992, serta membentuk fan club resmi mereka yang diberi nama Slave.

Konser tur pertama mereka adalah konser berjudul Luna Sea Debut Tour 1992 Image or Real. Sejak saat itu popularitas Luna Sea terus meningkat.

Mereka sempat merilis tiga lagi studio album berjudul Eden (1993), Mother (1994) dan Style (1996), serta menggelar beberapa konser tur berskala nasional seperti Luna Sea Concert Tour 1993 Search for My Eden di tahun 1993, Mother Of Love, Mother Of Hate di tahun 1994.

Khusus konser mereka di Tokyo Dome, tempat live indoor terbesar di Jepang, berjudul Lunatic Tokyo, dimana lebih dari 55.000 tiket terjual habis, pada akhir tahun 1995.

Sedangkan konser tur Un Ending Style di tahun 1996 dengan encore live yang digelar pada tanggal 23 Desember dengan judul Un Ending Style Tour Final Christmas Stadium 'Mafuyu no Yagai' di Yokohama Stadium.

Dalam konser tersebut Luna Sea mengeluarkan sebuah pengumuman bahwa band Luna Sea akan rehat selama satu tahun untuk memberi waktu kepada para anggotanya untuk refreshing dan mengejar karir mereka masing-masing di luar Luna Sea.

 

4 dari 7 halaman

Comeback dan Pembubaran Luna Sea

Luna Sea kembali pada bulan April 1998 dengan merilis single Storm yang merupakan single dengan penjualan terbanyak, dengan terjual lebih dari 720.000 kopi.

Selama tahun 1998 mereka merilis tiga single, yaitu Storm, Shine, dan I for You yang sangat populer karena digunakan sebagai ending theme song drama terkenal Kamisama mou Sukoshi dake.

Pada tahun 1999 mereka untuk pertama kalinya melakukan sebuah konser tur di luar negeri, yaitu di Taiwan, Hong Kong dan Shanghai.

Pada bulan Mei 1999, merayakan 10 tahun Luna Sea sebagai sebuah band, mereka merilis sebuah album live dengan judul Never Sold Out dan menggelar konser berjudul CAPACITY∞.

Setelah merilis album Lunacy pada bulan Juli 2000, Luna Sea membuat keputusan yang mengejutkan yaitu rencana untuk membubarkan diri.

Sugizo menyatakan pembubaran tersebut dilakukan dengan alasan bahwa mereka telah dewasa dan memilih untuk fokus pada hal lain saat ini, dan juga karena mereka tidak akan bersinar seterang mereka sendiri-sendiri jika mereka terus bersama.

Untuk menutup buku, mereka merilis sebuah album best-of berjudul Period The Best Selection di bulan Desember. Luna Sea pun berpamitan kepada seluruh Slaves mereka dalam sebuah konser 2 hari di Tokyo Dome berjudul The Final Act pada tanggal 26-27 Desember 2000.

 

5 dari 7 halaman

Konser Reuni

Setelah menggelar sebuah konser reuni berjudul God Bless You~One Night Déjàvu~ di bulan Desember 2007, Luna Sea kembali muncul pada tanggal 31 Agustus 2010 dan mengeluarkan sebuah pengumuman bahwa mereka akan menggelar sebuah konser dunia dengan judul 20th Anniversary World Tour "Reboot" to the New Moon di beberapa negara di luar Jepang dengan konser penutup di Jepang pada akhir Desember.

Namun, mereka kemudian kembali mengeluarkan sebuah pengumuman pada tanggal 30 November bahwa mereka akan menggelar sebuah konser gratis di Tokyo Dome pada tanggal 25 Desember, dengan judul Lunacy Kurofuku Gentei Gig the Holy Night.

Kali ini mereka menggelar konser menggunakan nama Lunacy, nama band mereka saat masa indie, dan lagu-lagu yang mereka bawakan adalah lagu-lagu milik mereka sebelum tahun 1995.

Pada tanggal 1 Desember, Luna Sea menandatangani kontrak dengan label rekaman HPQ milik Avex Group. Rilisan pertama mereka dalam label tersebut adalah self-cover album pertama mereka, Luna Sea , yang dirilis pada tanggal 16 Maret 2011.

Pada akhir tahun 2010 mereka menggelar konser dua hari yaitu pada tanggal 30 dan 31 Desember. Konser mereka tanggal 31 Desember yang berjudul LUNA SEA 20th ANNIVERSARY WORLD TOUR REBOOT THE COUNT DOWN merupakan konser hitung mundur tahun baru pertama untuk band ini.

 

6 dari 7 halaman

Bantuan Penanggulangan Gempa

Seperti artis-artis Jepang lainnya, Luna Sea pun cepat merespon saat terjadi gempa bumi yang memicu tsunami Tohoku pada tanggal 11 Maret 2011. Mereka memutuskan untuk merilis sebuah lagu baru sejak 10 tahun terakhir.

Lagu berjudul Promise itu dirilis pada tanggal 9 April dan didistribusikan secara eksklusif melalui Amazon MP3 dan LUNA SEA MOBILE sebagai digital download. Seluruh keuntungan dari lagu tersebut didonasikan melalui Palang Merah Jepang untuk korban bencana Tohoku.

Konser mereka pada bulan Desember 2010 lalu di Los Angeles difilmkan dengan teknologi 3D, dan dirilis dalam bentuk album live dan video film. Sama-sama berjudul LUNA SEA 3D in LOS ANGELES, album live ini dirilis pada tanggal 1 Juni, sementara filmnya diputar di bioskop-bioskop Jepang mulai tanggal 4 Juni.

Namun khusus untuk Slaves, mereka dapat menghadiri dan menyaksikan premier film ini dalam acara screening yang digelar di Toho Cinemas Roppongi Hills pada tanggal 29 Mei.

Dalam acara tersebut Luna Sea melakukan sebuah konferensi pers live secara streaming dan mengeluarkan sebuah pengumuman bahwa mereka akan menggelar sebuah konser amal berjudul LUNA SEA For JAPAN 'A Promise to The Brave'.

Konser yang bertujuan untuk membantu pembangunan kembali infrastruktur Jepang yang hancur sebagai dampak dari gempa bumi yang memicu gelombang tsunami Tohoku tersebut diselenggarakan pada tanggal 22 Oktober di Saitama Super Arena, dengan seluruh keuntungan dari konser tersebut, seperti sebelumnya, kembali disumbangkan melalui Palang Merah Jepang.

Pada tanggal 21 Maret 2012, Luna Sea kembali merilis sebuah single baru setelah 12 tahun lamanya, berjudul THE ONE -crash to create-, sebuah lagu berdurasi lebih dari 22 menit.

 

7 dari 7 halaman

Menggelar Rangkaian Konser

Pada tanggal 29 Mei, mereka mengumumkan bahwa mereka akan menyelenggarakan serangkaian konser dengan judul LUNA SEA LIVE 2012-2013 The End of The Dream yang akan digelar di Osaka-jo Hall pada tanggal 23 Desember dan kemudian di Nippon Budokan pada tanggal 11 hingga 13 dan 18 hingga 20 Januari 2013.

Mereka pun menggelar konser pendahuluan berjudul The End of The Dream ZEPP TOUR 2012 'Kourin' yang akan diselenggarakan di Zepp Namba, Osaka mulai tanggal 16 November, kemudian berturut-turut di Zepp Nagoya, Fukuoka, Sapporo dan berakhir di Zepp Tokyo pada tanggal 16 Desember.

Sekali lagi Luna Sea akan menggelar sebuah konser amal sebagai sekuel dari yang pernah mereka gelar Saitama Super Arena. Konser yang diberi judul LUNA SEA For JAPAN 'A Promise to The Brave 2012 in Sendai' ini akan digelar di Sendai Sun Plaza pada tanggal 24 Desember, dan kembali seluruh keuntungan dari konser ini akan disumbangkan untuk korban bencana Tohoku termasuk pembangunan kembali seluruh infrastrukturnya.

Pada tanggal 8 Oktober mereka menyatakan bahwa mereka kembali pada label Universal Music dan akan merilis sebuah single double A-Side berjudul The End of The Dream/Rogue pada tanggal 12 Desember.

Mereka pun mengumumkan bahwa mereka tengah di dalam proses pembuatan album studio baru yang akan dirilis pada tahun 2013 mendatang, serta rencana mereka untuk kembali aktif dan akan merambah dunia internasional.

Sebuah tur Asia baru pun telah dijadwalkan oleh mereka, mulai tanggal 26 Januari 2013 di Taipei, menuju Hong Kong, Bangkok dan berakhir pada tanggal 8 Februari di Singapura.