Liputan6.com, Yogyakarta - Selain batik dan keris, topeng menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang terus berkembang hingga kini. Topeng yang merupakan salah satu seni kriya ini konon sudah ada sejak zaman prasejarah di Indonesia.
Saat ini, topeng banyak digunakan untuk properti tari tradisional di berbagai upacara adat. Umumnya, penggunaan topeng pada tarian tradisional bertujuan agar pesan cerita yang disampaikan benar-benar sampai ke penonton.
Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki seni kriya topeng dengan makna mendalam masing-masing. Mengutip dari kemenparekraf.go.id, berikut beberapa jenis topeng di Indonesia yang perlu diketahui:
Advertisement
Baca Juga
1. Topeng Barong
Topeng barong digambarkan sebagai raja dari roh-roh pelindung yang melambangkan kebaikan. Bentuk topeng ini menyerupai binatang, seperti harimau, babi hutan, naga, atau ular dengan mata melotot bertaring tajam.
Topeng ini juga sangat besar, berbeda dengan topeng pada umumnya yang hanya menutup bagian wajah saja. Ciri khas lain topeng ini adalah kain kotak hitam-putih pada sisi kiri dan kanannya.
2. Topeng Dewi Sekartaji
Dewi Sekartaji merupakan sosok keturunan dewa yang digambarkan dalam bentuk topeng berwarna putih. Warna tersebut melambangkan sifat baik hati, lembut, dan suci.
Topeng ini memiliki ciri khas berupa alisnya yang nanggal sepisan, berhidung mancung, dan memiliki titik emas di antara alisnya. Pada bagian dahi juga terdapat hiasan khas perempuan Jawa.
Â
Topeng Gundala-Gundala
3. Topeng Gundala-Gundala
Topeng Gundala-gundala merupakan sebuah topeng yang digunakan Suku Karo pada sebuah tarian. Topeng ini menjadi properti penting untuk prosesi memangail hujan agar segera turun saat musimkemarau panjang melanda.
4. Topeng Hudoq
Topeng hudoq memiliki bentuk yang unik. Bentuknya menyerupai binatang buas untuk mengusir hama tanaman yang terbuat dari kayu.
Bagi masyarakat Kalimantan Timur, topeng ini juga melambangkan dewa pemelihara tanaman padi. Topeng ini memiliki dominan warna cokelat khas kayu.
5. Topeng Kelana
Topeng kelana memiliki ciri khas berupa warnanya yang merah menyala. Bagian mata tampak melotot dengan kumis dan gigi yang besar.
Warna merah tua pada topeng tersebut menunjukkan watak angkuh dan kejam. Topeng ini bermakna orang yang suka mengembara untuk mencari jati diri.
Â
Advertisement
Topeng Labu-Labu
6. Topeng Labu-Labu
Topeng labu-labu bergambar wajah manusia yang agak menyeramkan. Salah satu bagian matanya berwarna merah dengan corak darah mengalir. Topeng ini menggambarkan kerinduan para penderita kusta kepada keluarga saat mereka diasingkan ke hutan pada masa lampau.
7. Topeng Panji
Topeng panji menggambarkan bayi yang baru lahir ke dunia. Dalam falsafah Jawa, topeng panji menggambarkan filosofi kehidupan dan budi luhur, serta penyerahan diri pada Tuhan.
Topeng ini umumnya berwarna putih dengan bagian alis, mata, hidung, dan mulut yang khas. Beberapa topeng panji ada yang bagian dahinya dihias ada yang dibiarkan kosong.
8. Topeng Reog
Berbeda dengan topeng pada umumnya, topeng reog berukuran besar berbentuk kepala singa. Topeng ini menggambarkan Raja Kertabumi. Secara khusus, topeng reog melambangkan keberanian, kekuatan, dan semangat juang.
9. Topeng Rumyang
Topeng rumyang memiliki ciri khas berupa warna merah muda. Pada bagian dahi terdapat hiasan yang umumnya berwarna biru.
Nama topeng ini berasal dari kata arum (wangi) dan hyang (Tuhan). Jika diartikan, maka sebagai manusia harus selalu mengharumkan nama Tuhan dalam setiap perbuatan.
10. Topeng Tumenggung
Warnanya yang merah menyala dengan mata menonjol, menggambarkan sosok pemimpin yang mengayomi, membimbing, dan menaungi dengan penuh kasih sayang. Topeng tumenggung digambarkan dengan raut wajah yang tegas, seolah menunjukkan kegagahannya.
Â
Penulis: Resla