Sukses

4 Bocah di Pekanbaru Begal Warga, Acungkan Senjata Tajam ke Korban

Personel Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru menangkap 12 orang pelaku begal di Jalan Arifin Ahmad, 4 di antaranya masih anak-anak.

Liputan6.com, Pekanbaru - Personel Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru menangkap 12 orang pelaku begal di Jalan Arifin Ahmad. Mereka merupakan geng motor bernama Duta Mas yang tinggal di Kecamatan Siakhulu, Kabupaten Kampar.

Wakil Kepala Polresta Pekanbaru AKBP Henky Poerwanto menjelaskan, 8 begal di Pekanbaru ini sudah dewasa. Sebanyak 4 orang di antaranya masih di bawah umur.

Mereka beraksi pada 16 Juni 2024 dini hari. Kala itu, korban J baru saja mengisi bensin di jalan tersebut bersama temannya lalu dipepet 14 orang memakai sepeda motor.

"Korban diancam pakai senjata tajam, korban hendak dipukul tapi berhasil melarikan diri meninggalkan sepeda motornya di lokasi," ucap Henky didampingi Kasat Reskrim Kompol Bery Juana Putra SIK, Jum'at petang, 19 Juni 2024.

Korban dan temannya berlari hingga ke persimpangan Jalan Paus. Saat itu, melintas personel Polresta Pekanbaru yang berpatroli rutin dan korban langsung melapor.

Setelah mendapatkan ciri-ciri pelaku dari korban, petugas menemukan sekelompok pemuda memakai sepeda motor tengah berkonvoi. Dua di antaranya berhasil ditangkap lalu dibawa ke Polresta Pekanbaru.

"Kemudian polisi berangkat ke Siakhulu menangkap pelaku lainnya sehingga ada 12 orang ditemukan," ucap Henky.

 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

2 Masih Buron

Dalam kasus ini, 2 pelaku masih buron. Keduanya diduga sebagai otak pelaku dan pemimpin kelompok ini. Sepeda motor korban masih dibawa kedua pelaku dimaksud.

"Otak pelaku merupakan RN, residivis kemudian HB," ucap Henky.

Henky mengimbau masyarakat Pekanbaru agar tidak keluar tengah malam kalau tidak ada keperluan mendesak. Polisi saat ini juga mengusut kejadian serupa di Marpoyan Damai.

"Motifnya para pelaku ini mencari jati diri," katanya.

Â