Sukses

Miliki Potensi Hingga 847 Megawatt, DPMPTSP Sulbar Ingin Investasi PLTA Dilirik Investor

Sulbar memiliki sejumlah alur sungai besar dan anak sungai dengan debit sungai yang sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA)

Liputan6.com, Mamuju - Sulbar memiliki potensi yang sangat besar dalam sektor energi dan sumber daya mineral yang dapat menjadi penggerak utama roda perekonomian di daerah ini. Hasil survei, Sulbar terbukti memiliki cadangan bahan galian yang cukup besar, seperti batubara, bijih besi, emas, tembaga, galena, dan mangan. 

Selain itu, Sulbar juga memiliki cadangan bahan galian bukan logam seperti zeolit, granit, marmer, pasir kuarsa, dan batugamping, serta mineral radioaktif seperti uranium, thorium, dan migas.

Sulbar tidak hanya memiliki potensi energi dari sumber daya mineral, tetapi juga dari sumber energi primer terbarukan. Provinsi ini memiliki 11 alur sungai besar dan anak sungai dengan debit sungai yang sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA) skala besar dan kecil.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulbar, Habibi Asiz mengatakan investasi listrik di provinsi ke-33 itu sangat menjanjikan. Hasil study husus PLTA, Sulbar dapat menghasilkan daya hingga 423 Megawaatt, namun jika semua potensi yang ada dimaksimalkan bisa mencapai 847 megawatt.

"Tingkat kebutuhan listrik di Sulbar itu mencapai 300 megawatt. Untuk kemandirian listrik kita, hanya satu perusahaan yang bisa menyuplai, itu pun hanya mampu menyuplai 50 sampai 60 megawatt ke PLN, selebihnya kita masih mengharapkan bantuan dari Sulsel dan Sulteng," kata Habibi, Jumat (14/06/24).

Tentu saja, pengembangan sektor ebergi terbarukan seperti PLTA tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan Sulbar, tetapi juga akan berdampak positif pada perekonomian nasional. Oleh karena itu, perlu adanya sinergi antara pemerintah, pengusaha dan masyarakat dalam mengoptimalkan potensi energi ini melalui investasi.

2 dari 2 halaman

Investasi PLTA Dukung Kawasan Industri

Karena itu, menurut Habibi untuk potensi investasi listrik khususnya PLTA masih sangat banyak peluang yang terbuka. Begitu juga dengan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH), pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) masih bisa dikembangkan di Sulbar.

"Sehingga mudah-mudahan banyak investor melirik Sulbar, karena suplai listrik itu masih sangat kita butuhkan," ujar Habibi.

Habibi mengungkapkan, saat ini ada tiga perusahaan yang sedang mengajukan perizinan untuk investasi PLTA. Proses perizinannya memang sangat panjang karena pemerintah memikirkan dampak sosial yang akan lahir ketika investasi ini di mulai.

"Saat ini sudah ada perusahaan yang masuk untuk energi terbarukan di Mamuju dan Majene. Di Majene sudah berproses untuk berinvestasi bahkan ingin menambah investasinya dengan mengembangkan dari sisi pariwisata," ungkap Habibi.

Habibi menambahkan, investasi energi terbarukan seperti PLTA ini sangat dibutuhkan Sulbar yang akan membuka kawasan industri. Seperti kawasan industri yang berada di wilayah pelabuhan yang membutuhkan suplai listrik yang besar.

"Kemudian untuk wilayah dukungan pembangkit listrik ini saat ini masih minim yang saat ini berpotensi. Sangat dibutuhkan investasi PLTA untuk kemampuan kemandirian listrik kita," tutup Habibi.