Liputan6.com, Samarinda - Bank Central Asia (BCA) menargetkan tahun 2024 ini sebanyak 2.000 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mendapatkan sertifikasi halal gratis. Salah satu kota yang dipilih untuk workshop sertifikasi halal gratis tahun ini yakni di Kota Samarinda.
Rupanya antusias pelaku UMKM dalam kegiatan workshop sertifikasi halal yang digelar pada Kamis (20/6/2024) pagi di ballroom hotel Aston Samarinda ini sangat tinggi. Dari 100 slot yang ditargetkan oleh Kantor Cabang Utama (KCU) BCA Samarinda, peserta yang hadir mencapai 131 peserta.
Baca Juga
Kepala KCU BCA Samarinda, Ade Bachtiar mengatakan kegiatan sertifikasi halal gratis yang digelar BCA ini bukan kali pertama, di tahun sebelumnya kegiatan yang sama digelar di 10 kabupaten/kota di sembilan provinsi di Indonesia. Bahkan, dari target 1.000 UMKM saat itu peserta yang hadir jumlahnya mencapai 1.500 UMKM.
Advertisement
“UMKM yang sebelumnya telah mengikuti workshop sertifikasi halal ini omsetnya mengalami kenaikan hingga 15 persen dan real itu omset mereka. Kita berharap di Kalimantan ini mereka juga akan meningkat nanti omset usahanya dan mereka secara otomatis akan menabung di BCA, jadi sinergi yang positif,” ungkap Ade Bachtiar, usai pembukaan workshop sertifikasi halal.
Untuk menyukseskan kegiatan ini BCA turut menggandeng Kementerian Agama (Kemenag), Badan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal serta pemerintah terkait. Untuk di Samarinda BCA baru pertama kali menggelar sertifikasi halal seperti ini. Dengan melihat antusias peserta saat ini tidak menutup kemungkinan kegiatan yang sama akan digelar kembali.
“Tahun lalu 1.000 targetnya kita capai 1.500 yang hadir dan sertifikasi halalnya yang 1.000 UMKM itu telah terbit. Tahun ini 2.000 ditargetkan secara fasilitator kami nomor 1 pihak swasta yang ikut mensupport. Dan BCA ini sungguh-sungguh mensupport, karena pertama ini bank swasta besar nasional dan diberikan harapannya dari pemerintah untuk turut membangun ekonomi salah satunya kontribusinya ke UMKM,” paparnya.
Dalam Workshop Sertifikasi Halal UMKM BCA 2024, perseroan memberikan dukungan berupa pembayaran biaya sertifikasi halal kepada pelaku UMKM. Peserta Workshop Sertifikat Halal UMKM BCA 2024 juga berkesempatan untuk mendapatkan beberapa penawaran menarik, seperti pembukaan rekening online, pembukaan Kartu Kredit BCA online, aktivasi metode pembayaran via QRIS, dan fasilitas pembiayaan usaha (KUR) serta produk konsumtif lainnya.
Baru 37.918 UMKM Tersertifikasi Halal
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Kaltim, Budi Widihartanto mengapresiasi BCA yang turut mendukung program sertifikasi produk UMKM di Kaltim khususnya di Samarinda.
“Ini kesempatan yang baik bagi UMKM, BCA memberikan fasilitas kepada UMKM bagaimana proses sertifikasi halal itu, setelah itu produk mereka mendapat sertifikasi halal, dengan produk yang sudah terserfikasi ini omset UMKM di Samarinda ini bisa lebih meningkat,” kata Budi.
Diketahui saat ini di Kaltim sendiri baru sebanyak 37.918 UMKM yang tersertifikasi halal. Namun jumlah tersebut belum optimal dengan jumlah UMKM yang ada di Kaltim.
“Karena sebagian UMKM menganggap sertifikasi itu mahal, padahal kan ada mekanisme self declare dan itu gratis, salah satunya yang digelar oleh BCA ini, “ paparnya.
Salah satu peserta UMKM Samarinda yang mengikuti workshop ini yakni Elisabeth (45), pemilik toko kue Elvons ini sangat senang bisa mengikuti sertifikasi halal untuk produksi kue khas Pontianak yang dijualnya secara online dan offline.
Selain mendapat kesempatan mengikuti kegiatan sertifikasi halal itu, rupanya Elisabeth juga penerima fasilitas dari BCA salah satunya Kredit Usaha Rakyat (KUR) BCA sebesar RP 500 juta. “Sebelumnya sering kerja sama dengan BCA dan saat ini mendapat pinjaman sebesar Rp 500 juta, itu saya gunakan untuk mengembangkan usaha seperti beli peralatan produksi dan membuka toko offline, sebelumnya saya fokus berjualan secara online,” ungkap Elisabeth.
Dalam perjalanannya merintis usaha kue, Elisabeth membuka usahanya di tahun 2015, dan saat itu dilakukan secara online. Hingga akhirnya beberapa bulan belakangan ini dia membuka toko offline.
“Baru sekarang offline, tetapi tetap online, karena costumer online yang masih lebih banyak dibanding offline. Untuk omzet saat hari raya sih yang banyak pesanan, omzet besar di hari raya, untuk hari biasa omzet standar normal Rp 2 sampai Rp 3 juta per hari,” pungkasnya.
Advertisement