Sukses

Geger Ular Sanca Berjemur di Atap Gedung Kampus di Sukabumi, Diduga Sering Memangsa Kucing

Warga di sekitar kampus Politeknik Sukabumi dikagetkan dengan adanya seekor ular sanca di atas atap

Liputan6.com, Sukabumi - Seekor ular sanca dievakuasi oleh tim penyelamat satwa pemadam kebakaran Kota Sukabumi dari atap sebuah gedung lantai tiga. Ular sanca dengan panjang kurang dari 4 meter dan berat 20 kilogram ini, diduga sering memangsa kucing milik warga setempat.

Seekor ular sanca merayap di atap salah satu gedung kampus Politeknik, terekam video amatir warga. Peristiwa itu terjadi di Kelurahan Benteng Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi pada Minggu (23/6/2024). 

Ular python dengan bobot 20 kilogram dan panjang kurang dari 4 meter itu sempat menghebohkan warga sekitar. Petugas pemadam kebakaran Kota Sukabumi yang mendapat aduan dari warga, langsung melakukan evakuasi dari atas atap gedung lantai tiga tersebut.

Salah seorang warga, Lina (40) mengaku, baru melihat ular besar tersebut di sekitar rumahnya. Dia kemudian melaporkan temuan itu kepada Ketua RT setempat.

“Suami lagi ngopi itu ada ular, lagi berjemur ularnya , ih gede gitu, langsung saya panggil anak saya diikutin terus kemana takut ke kebon gitu, pas lagi masuk lobang gitu baru saya hubungi semua,” ujar Lina. 

Dia mengatakan, warga juga mencurigai banyak kehilangan hewan kucing di sekitar rumah, diduga dimakan oleh ular bernama latin Pythonidae tersebut. 

“Kucing saya pernah melahirkan kucing berapa kali melahirkan anaknya udah gak ada tinggal satu, udah dua kali melahirkan gak ada, setelah ini curiga saya jangan jangan dia, karena melahirkan disana,” ungkapnya. 

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Proses Evakuasi Berlangsung 30 Menit

Petugas Damkar Kota Sukabumi, Adera Rizki mengatakan, proses evakuasi ular sanca itu berlangsung selama setengah jam. Pihaknya mengaku sempat alami kesulitan karena lokasi ular yang berada di ketinggian. 

“Prosesnya sangat sulit karena akses yg di atas genteng itu membutuhkan tenaga yg ekstra masalahnya kurang lebih ular ukuran empat meter kurang dengan besarnya segede betis,” kata Adera.

Selama proses penanganan dan evakuasi, salah satu petugas sempat mendapat perlawanan dari ular tersebut. Seorang petugas, bahkan sempat digigit ular pada bagian tangan kanan.

Pihak Damkar menilai, ukar itu berasal dari selokan yang berada di belakang gedung kampus. Meskipun tak berbisa, namun kata dia, ular itu bisa berbahaya karena lilitannya yang mampu mematahkan tulang. 

“Perkiraan dari belakang tengah solokan naik ke atas menjemur di atas genteng, jenis sanca batik python. Untuk gigitan tidak berbahaya tidak berbisa tapi dengan lilitan dia bisa mematahkan tulang, mungkin sekitar ini masih ada,” terang dia.

Ular sebesar betis orang dewasa ini rencananya akan diserahkan ke pihak BKSDA Jawa Barat untuk dilepas liarkan kembali ke habitatnya.